Laman

Rabu, 26 Desember 2012

SYAIKH AMMAR BUGIS SAMPAIKAN CERAMAH DI LIPIA, MAHASISWA DAN DOSEN MENANGIS TERSEDU-SEDU


JAKARTA (gemaislam) - Bagi seorang muslim, dunia adalah tempat ujian dan ladang pahala. Cobaan  yang diberikan oleh Allah  kepada para hamba-Nya bermacam-macam bentuknya, salah satunya dengan ketidak sempurnaan fisik.
Sebagai seorang Muslim, cobaan tersebut hendaknya disikapi dengan hati yang sabar dan ikhlas. Sebab di balik kekurangan, Allah pasti memberikan kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Adalah Syaikh Ammar Bugis, pria lumpuh berdarah Makassar yang lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986. Nama Bugis diambil dari nama kakek buyutnya yang berasal dari Sulawesi, Syeikh Abdul Muthalib Bugis. Beliau hijrah dari Sulawesi ke Mekkah dan mengajar Tafsir di Masjidil Haram.
Syaikh Ammar lumpuh total sejak  usia 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti.

Selasa, 25 Desember 2012

Kristenisasi Berkedok Pengobatan, Gereja Gandeng Ormas Sesat & Banser NU

Kristenisasi Berkedok Pengobatan, Gereja Gandeng Ormas Sesat & Banser NU
  • Setiap pasien yang berobat, termasuk umat Islam, diharuskan mengucap syukur kepada Yesus.
  • Biaya itu semua ditanggung gereja pak, jadi bapak berterima kasih aja sama Tuhan Yesus
  •  Banser NU benar-benar barisan serba guna, untuk gereja sekalipun.
لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
22. Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. (QS Al-Mujadilah/59: 22)
***
KLATEN – Jelang Natal gerakan kristenisasi makin gencar dan menghalalkan segala cara. Cara licik berkedok pengobatan massal gratis ditempuh dengan menggandeng ormas berfaham sesat dan kelompok liberal. BANSER (Barisan Anshor Serbaguna) NU dilibatkan sebagai pengaman.

Rabu, 19 Desember 2012

Mengungkap Identitas Kapten Barbarosa Sebenarnya



Anda yang gemar membaca komik Asterix dan anda yang pernah menonton film ‘Pirates of The Carribean’, tentu ingat karakter jahat ‘Barbarossa’ bukan? Sejak zaman pertengahan, aneka macam karya fiksi Eropa dan Amerika biasa menggunakan nama Barbarossa untuk menamai karakter seorang penjahat –biasanya seorang bajak laut jahat. Makna negatif Barbarossa
 terus dipropagandakan hingga zaman sekarang, meski di dalam setting-setting yang berbeda. Tak ada asap jika tak ada api, kebiasaan para penulis fiksi Eropa dan Amerika ini tentu ada sebabnya.

Pada abad ke-15 masehi, di Laut Mediterania ada dua bajak laut bersaudara yang disebut The Barbarossa Brothers. Kedua tokoh ini menjadi legenda dalam dunia ‘per-bajak-laut-an’ dan merupakan tokoh bahari yang sangat ditakuti orang-orang Eropa pada zamannya. Kebiasaannya ialah membajak barang-barang berharga yang diangkut oleh kapal-kapal milik kerajaan-kerajaan Eropa yang melintasi Laut Mediterania. Awak kapal yang dibajak biasanya diberi dua pilihan; mati karena melawan atau hidup dengan menyerah secara sukarela.Siapakah sebenarnya Barbarossa yang sangat ditakuti oleh orang-orang Eropa selama berabad-abad itu? Mengapa hingga zaman sekarang nama itu terus menghantui benak dan pikiran mereka?

Barbarossa bukanlah sebuah nama. Barbarossa merupakan kata dalam bahasa Latin –gabungan dari kata barber (janggut) dan rossa (merah). Jadi Barbarrossa berarti janggut merah. Barbarossa merupakan julukan yang diberikan oleh para pelaut Eropa kepada kakak-beradik Aruj dan Khairuddin dari Turki. Kedua kakak beradik ini hanyalah pelaut-pelaut biasa yang rutin berlayar di wilayah perairan Yunani dan Turki.

Minggu, 09 Desember 2012

25 MAKAN UANG RIBA (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Dalam Kitab suci-Nya Al-Qur’an, Allah tidak pernah memaklumkan perang kepada seseorang kecuali kepada pemakan riba. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.” (Al Baqarah: 278-279)
Cukuplah ayat di atas menjadi petunjuk betapa keji dosa riba di sisi Allah Ta’ala.
Orang yang memperhatikan pengaruh riba dalam kehidupan individu hingga tingkat negara, niscaya akan mendapatkan kesimpulan, melakukan kegiatan riba mengakibatkan kerugian, kebangkrutan, kelesuan, kemandegan dan kelemahan. Baik karena lilitan utang yang tak terbayar atau berupa kepincangan ekonomi, tingginya tingkat pengangguran, ambruknya perseroan dan usaha bisnis. Di samping, kegiatan riba menjadikan hasil keringat dan jerih payah kerja tiap hari hanya dikonsentrasikan untuk membayar bunga riba yang tak pernah ada akhirnya. Ini berarti menciptakan kesenjangan sosial, membangun gunung rupiah untuk satu kelompok masyarakat yang jumlahnya minoritas di satu sisi, dan di sisi lain menciptakan kemiskinan di tengah masyarakat -yang jumlahnya mayoritas- yang sudah merana dan papa. Barangkali inilah salah satu potret kezhaliman dari kegiatan riba sehingga Allah memaklumkan perang atasnya.

26 MENYEMBUNYIKAN AIB BARANG (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lewat di samping sebuah gundukan makanan (sejenis gandum). Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam gundukan makanan tersebut sehingga jari-jarinya basah. Beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik makanan?” Ia menjawab, “Kehujanan, wahai Rasulullah!” Rasulullah bersabda,
“Kenapa tidak engkau letakkan di (bagian) atas makanan sehingga orang-orang dapat melihatnya? Barangsiapa menipu maka dia tidak termasuk golongan kami.”( Hadits riwayat Muslim, 1/99.)
Pada saat ini, banyak pedagang yang tidak takut kepada Allah dengan menyembunyikan aib barang. Misalnya dengan memberinya lem perekat, atau meletakkannya di bagian bawah kotak barang, atau menggunakan zat kimia atau semacamnya sehingga barang tersebut tampak bagus. Jika berupa barang-barang elektronik, mungkin dengan menyembunyikan cacat pada komponen tertentu, sehingga ketika barang itu dibawa pulang oleh pembeli, tak lama kemudian barang itu rusak. Sebagian penjual ada yang mengubah tanggal kadarluarsa penggunaan barang, atau menolak pembeli yang ingin meneliti barang atau mencobanya. Dan betapa banyak kita saksikan orang-orang yang menjual mobil atau peralatan lainnya, tidak mau menerangkan cacat barang yang hendak dijualnya. Semua ini hukumnya haram.

27 BAI’UN NAJISY (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Bai’un Najisy yaitu menaikkan tawaran harga barang, tetapi ia tidak bermaksud membelinya, untuk menipu orang lain yang ingin membeli sehingga ia mau menaikkan tawaran harga tersebut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Janganlah kalian saling bersaing dalam penawaran barang (untuk tujuan menipu).”( Hadits riwayat Al-Bukhari, lihat Fathul Bari,10/484.)
Tak diragukan lagi, ini adalah salah satu bentuk penipuan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tipu daya (makar) dan penipuan tempatnya di Neraka.”( Lihat Silsilatul Ahadits Ash Shahihah,1057.)

28 BERJUALAN SETELAH ADZAN KEDUA PADA HARI JUM’AT (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”(Al-Jumu’ah: 9)
Sebagian pedagang, ada yang masih berjualan di toko-toko mereka, meskipun adzan kedua sudah berkumandang. Bahkan di antara mereka ada yang berjualan di dekat atau di halaman masjid. Para pembelinya dalam hal ini, juga ikut berdosa, meski mereka hanya membeli sebuah siwak atau tissue. Jual beli pada waktu tersebut, menurut pendapat yang kuat, hukumnya tidak sah.

29 JUDI (DENGAN SEGALA BENTUK DAN RAGAMNYA) (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Allah berfirman, “Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maidah : 90)
Di antara tradisi orang-orang Jahiliyah dahulu adalah berjudi. Adapun bentuk judi yang paling terkenal itu adalah sepuluh orang berserikat membeli seekor unta dengan saham yang sama. Kemudian dilakukan undian. Dari situ, tujuh orang dari mereka mendapat bagian yang berbeda-beda menurut tradisi mereka, dan tiga orang lainnya tidak mendapatkan apa-apa alias kalah.
Adapun di zaman kita saat ini, maka bentuk perjudian sudah beraneka ragam, diantaranya:

Rabu, 05 Desember 2012

KISAH PERDEBATAN ULAMA' AHLU SUNNAH DENGAN ULAMA' SYI'AH

Suatu waktu raja Iran sebelum khomeini, raja syah pahlevi hendak mengadakan perdebatan antara sunni dan syi'ah dengan mengundang para ulama' dari kedua belah pihak.

pada hari yang telah ditentukan, banyak ulama-ulama syiah yang datang dan telah duduk ditempa
t yang disediakan sambil menunggu kedatangan ulama dari kalangan ahlu sunnah.ma
ka masuklah satu orang ulama dari kalangan ahlu sunnah sambil menggampit sandal di ketiaknya

maka ulama-ulama syiah mengatakan kepadanya : letakkan sandalmu di luar sana ! jangan dibawa masuk ke ruangan !

maka sang ulama ini menjawab : aku mendengar pada zaman Nabi, orang-orang syiah suka mencuri sandal maka aku bawa sandal ini bersamaku !

maka mereka serentak menjawab : pada zaman Nabi belum ada orang-orang syiah !

Selasa, 04 Desember 2012

Elizabeth Valencia Bersyahadah Melalui Telepon

Gadis kelahiran Tijuana, Meksiko ini memeluk Islam melalui telepon. Sebelumnya, dia pernah tak punya semangat hidup
Elizabeth Valencia adalah seorang gadis belia kelahiran Tijuana, Meksiko. Sebelum memeluk Islam dia merasa hidupnya seakan tak berharga. Karena tubuhnya yang gemuk dia sering diejek di sekolah. Dia makin stress dan tak punya semangat hidup. Begitulah, waktu terus berjalan hingga satu ketika di musim panas tahun 2000, Elizabeth bertemu dengan seorang pemuda yang kemudian memperkenalkan Islam dan memberinya hadiah sebuah mushaf Al-Quran. Diapun mulai mengkajinya hingga akhirnya pada 13 Februari 2001 dia bersyahadah dan mengganti namanya menjadi Asma Alia. Bagaimana kisah ketertarikannya pada Islam? Berikut kisah lengkapnya seperti dituturkannya.
***
“Aku muallaf sejak 13 February 2001. Alhamdulillah!” ujar Elizabeth Valencia yang lahir di Tijuana, Baja California, Mexico pada 14 Juni 1986. Selepas masuk Islam di usia 14 tahun, dia berganti nama dengan Asma Alia.
“Saat ini akulah satu-satunya muslim di dalam keluarga. Tapi aku yakin satu saat akan bertambah lagi muallaf di rumahku, Insya Allah,” tukas dia yakin. Bagaimana kisahnya hingga Asma memeluk Islam?
“Kisah keislamanku sebenarnya telah dimulai sejak aku masih kanak-kanak,” lanjut Asma seraya berharap kisahnya bisa membawa perubahan bagi orang lain yang saat ini mencari kebenaran dalam lembaran hidup mereka.
Hidup tak bernilai
”Sebelum memeluk Islam, aku merasa hidupku seakan tak bernilai. Aku melihat seakan tak ada lagi kehidupan bagiku, tak ada yang namanya masa depan. Ditambah lagi hubunganku dengan kedua orangtua yang tak harmonis,” aku Asma.
Di sekolah, Asma merasa disisihkan oleh rekan-rekannya. ”Memang aku punya banyak teman, tapi jujur saja mereka serasa bak orang asing di mataku. Sehingga sulit sekali untuk akur dan saling berbagi,” imbuh dia.
”Adakalanya, orang-orang melihatku dengan pandangan aneh. Aku ibaratnya seperti orang buangan. Oya waktu masih bocah aku kelebihan berat badan alias. Bahkan makin gemuk persis orang dewasa padahal waktu itu aku masih duduk di bangku SMP. Sering aku pulang ke rumah dengan tangisan sebab teman-temanku kerab mengejekku dengan kata-kata yang menyakitkan. Inilah yang membuatku makin down dan tersisih,” kata dia lagi.
Hal itu membuat prestasinya di sekolah menurun, padahal dia termasuk siswa berperingkat bagus. ”Waktu masih di kelas 6 aku tak pernah bolos sekolah. Aku cinta sekolah,” kata dia mengenang. Hingga satu ketika aku mencoba berteman dengan beberapa anak muda. Ya biasa lah, masuk masa puber, mulai suka dengan lawan jenis. Aku ingin akrab dengan mereka. Sayangnya, aku harus menelan kekecewaan. Tak ada seorangpun yang menyukaiku. Ketika itu, aku makin benci dengan diriku sendiri,” lanjutnya.
”Satu hari, aku pasrah dengan keadaan dan tak mampu mencari solusi lain untuk mengatasi permasalahan hidupku. Aku ceritakan semua masalah yang membebaniku kepada setiap orang dalam rumahku, tentang bagaimana sikap orang-orang di sekolahku. Termasuk kepada kakek dan nenek, yang kutahu juga tidak begitu menyukaiku. Aku tumpahkan semua isi hatiku, tentang betapa tak bahagianya hidupku, betapa aku kesepian. Pokoknya semuanya.”
Sebagai penganut Katolik Asma lalu berupaya mencari solusi dengan banyak berdoa. ”Aku berdoa untuk hidup yang lebih baik. Tapi tak ada yang berubah. Aku pasrah dan ingin bunuh diri. Keinginan ini muncul saat aku berumur 13 dan 14 tahun. Untung pikiranku masih jernih, bunuh diri bukan jalan terbaik menyelesaikan masalah. Tapi hidup makin hari serasa makin berat saja,” lanjut dia.
Asma sering cemburu dengan teman-temannya yang rata-rata sudah punya pacar. Dia sering berangan-angan punya wajah cantik. Lalu disukai banyak pria. Sering juga sang ibu menghibur Asma dengan menyebutkannya anak yang cantik. ”Tapi aku tahu ibu berbohong. Ucapan itu cuma untuk menghiburku saja,” tukas Asma.
”Tapi, selepas memeluk Islam, dan ingat kejadian masa lalu, rasanya aku bukanlah orang yang buruk di dunia ini. Ya aku cuma gemuk saja. Tak lebih dari itu. Benar kata ibu wajahku cantik. Tapi entah kenapa aku merasa hidupku buruk. Untung Allah datang dan membimbingku ke jalan yang benar,” syukur Asma.
Bertemu pemuda Islam
Ceritanya, pas musim panas tahun 2000 silam, Asma bertemu dengan seorang seorang pemuda yang kemudian memperkenalkan Islam kepadanya. “Aku masih sangat ingat, hari Sabtu 4 Nopember dia menghadiahiku sebuah mushaf Al-Quran. Akupun mulai mengkajinya. Hanya dalam waktu 3,5 bulan, aku berhasil mempelajarinya secara tuntas! Menakjubkan. Tahu tidak, inilah bacaan pertamaku yang mampu kutamatkan secara tuntas tanpa kehilangan satu katapun. Sebelumnya buku apapun yang kubaca tak ada yang tamat. Masya Allah!,” kata Asma gembira.
Pada 13 Februari 2001 Asma jatuh sakit dan dia terbaring lemah di atas pembaringannya di rumah. Dia merasa depresi berat. Layaknya orang baru putus cinta. “Batinku benar-benar tertekan. Aku punya pacar dan kami sudah sepakat nanti jika sudah sampai waktunya akan menikah. Dia pun tak menampik. Sayangnya, keluarga pacarku itu ternyata telah menyiapkan gadis lain di kampungnya,” cerita Asma kelu.
Di tengah kegalauan itu muncul ide dalam kepalanya. “Aku ingin bikin perubahan dalam hidup ini,” batin Asma. Kendati kondisi lemah, dia beranjak dari tempat tidur dan bergegas menuju ke Mesjid Hamzah, sebuah mesjid di Mira Mesa, selatan California. Sebelumnya Asma mengontak dua orang rekan muslimah untuk ketemu di sana.
“Aku ceritakan pada mereka bahwa aku telah mempelajari Islam dan butuh saran mereka. Kepada salah seorang dari muslimah itu, dia baru berusia 13 tahun, aku sebutkan bahwa aku mau masuk Islam tapi tidak tahu bagaimana caranya. Rekan muslimah itu menyebut sangat sederhana sekali. Pertama harus ada dua kalimah syahadah di dalam hati. Begitupun, kata dia, aku musti mendeklarasikan kalimah itu di hadapan muslim lain sebagai saksi keislamanku,” kisah Asma panjang lebar.
Bersyahadah via telepon
Mendengar penjelasan temannya tersebut Asma pun setuju dan tak mau menunggu lagi untuk segera mengucapkan dua kalimah syahadah. “Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah. Alhamdulillah! Aku bersyahadah melalui telepon. Disaksikan oleh rekan muslimah yang baru berusia 13 tahun itu, di seberang sana ada saksi lain yakni ayah si muslimah tersebut dan seorang pembantunya. Merekalah saksi keislamannku,” kisahnya lagi.
Asma tampak berlinangan airmata. Dia merasakan tubuhnya ringan sekali. Mungkin itu yang disebut, dosa-dosa di masa silam bagi orang yang baru memeluk Islam dimaafkan alias dihapuskan.
“Segera setelah proses syahadah itu, aku pun menemui rekan-rekan lain yang selama ini mengajarkanku apa itu Islam. Mereka sangat gembira sekali. Setelah itu akupun pulang untuk mandi. Di kaca aku berujar “Aku sudah jadi muslim, aku sudah jadi muslim. Oh masya Allah, aku jadi muslim!”. Ya aku sangat gembira sekali,” ujar Asma.
Ibunya syok
Hari-hari berikutnya, Asma bertemu dengan banyak rekannya yang muslimah seraya memberitahukan keislamnnya. “Tapi aku belum berani menceritakan pada orangtuaku. Aku takut dan menduga bisa saja dibunuh, gara-gara masuk Islam. Aku minta saran seorang muslimah apa yang musti kulakukan. Kata dia memang sebaiknya tak usah diberitahukan dulu hingga nanti ada waktu yang tepat. Soalnya aku juga masih sangat kecil sekali, baru 14 tahun,” sebut Asma.
Asma akhirnya menceritakan perihal keislamannya kepada sang ibu. “Ibu sangat terkejut dan sempat syok. Namun di hari berikutnya keadaan membaik. Dia bisa menerima berita itu. Ibu juga menyarankan untuk memberitahu ayah. Tapi aku menolak sarannya. Aku masih butuh waktu. Dan ini semua adalah proses,” ceritanya lagi.
Hari-hari berikutnya Asma menghabiskan waktunya dengan belajar tatacara shalat. “Aku belajar sendiri melalui buku-buku hingga aku bisa hafal bacaan di dalam shalat. Subhanallah!,” syukur Asma. Asma juga kadangkala ke mesjid untuk berjumpa rekan-rekannya dan menanyakan hal-hal yang belum dikuasainya.
Mulai pakai jilbab
Waktu terus berjalan dan kadar keimanan Asma pun semakin meningkat. Hingga dia memutuskan untuk mengenakan jilbab. Sesuatu yang awalnya sangat berat sekali bagi Asma. “Aku mulai pakai jilbab kala pergi keluar rumah. Aku mencoba untuk istiqamah,” ujar Asma.
Satu ketika tanpa disadarinya sang ayah melihat kelakuan Asma itu. Asma benar-benar takut kala tahu ayahnya mengamati dia. “Aku takut sekali. Aku takut bakal dimarahi. Dengan segenap kekuatan hati kusampaikan bahwa aku telah masuk Islam dan apa yang kulakukan ini adalah mengikuti perintah Allah. Ayah terpana sejenak. Lalu dia menyebut: “Tidak apa-apa anakku. Tapi sekarang sudah besar dan kamu sudah saatnya memilih. Nak, kamu anak ayah yang paling pintar,” kisah Asma perihal jilbab dan respon ayahnya.

Islam di Papua, Fenomena Mempesona

Papua adalah sebuah fenomena. Selain kondisi alamnya yang asli dengan flora dan faunanya yang memikat, juga kandungan kekayaan alamnya melimpah ruah dengan kehidupan sosial masyarakatnya yang dinamis.Hingga hari ini, Propinsi Papua masih menyimpan sejumlah misteri. Banyak orang mengira Papua primitif atau jauh dari Islam.
Padahal, ini kekeliruan fatal. Sebab, sejarawan Barat maupun Islam menjelaskan, agama yang dibawa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam ini telah hadir di Papua tiga abad lebih dahulu dibandingkan masuknya para misionaris Kristen.
Bila secara resmi Kristen masuk Papua pada tanggal 5 Februari 1855 di pulau Mansinam, Manukwari, maka Islam sudah hadir di Papua pada tahun 1520 sebagai pengaruh dari kekuasaan empat kerajaan terkenal di kawasan Indonesia timur saat itu, yakni Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Nama empat kerajaan ini terdokumentasi dalam penyebutan Pulau Raja Ampat, yang dikenal sampai sekarang.

30 MENCURI (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Allah Ta’ala berfirman, “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al- Ma’idah: 38)
Di antara kejahatan pencurian yang paling besar adalah mencuri barang-barang milik para hujjaj dan mereka yang sedang umrah di Baitullah Makkah. Pencuri semacam itu tidak lagi memperhitungkan ketentuan-ketentuan Allah bahwa ia sedang berada di bumi yang paling mulia di sekeliling Ka’bah. Dalam kisah tentang shalat Kusuf, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Dan sungguh telah diperlihatkan api Neraka, yaitu saat kalian melihatku mundur karena aku takut hangus (oleh jilatannya), dan sehingga aku melihat di dalamnya pemilik mihjan(Mihjan adalah tongkat berkeluk kepalanya.) menyeret ususnya dalam Neraka. Dahulunya, ia mencuri (barang milik) orang yang haji. Jika ketahuan, ia berkilah: “Barang itu terpaut di mihjanku.” Tetapi jika orang itu lengah dari barangnya, maka si pencuri membawanya (pergi).”( Hadits riwayat Muslim, 904.)

31 MEMBERI ATAU MENERIMA SUAP (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Memberi uang suap kepada qadhi atau hakim agar ia membungkam kebenaran atau memberlakukan kebatilan merupakan suatu kejahatan. Sebab perbuatan itu mengakibatkan ketidakadilan dalam hukum, penindasan orang yang berada dalam kebenaran serta menyebarkan kerusakan di bumi. Allah berfirman,
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah: 188).
Dalam sebuah hadits marfu’ riwayat Abu Hurairah disebutkan,
“Allah melaknat penyuap dan penerima suap dalam (urusan) hukum.”( Hadits riwayat Imam Ahmad, 2/387; Shahihul Jami’, 5069.)

Senin, 03 Desember 2012

32 MERAMPAS TANAH MILIK ORANG LAIN (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Jika telah hilang rasa takut kepada Allah, maka kekuatan dan kelihaian menjadi bencana bagi pemiliknya. Ia akan menggunakan anugerah itu untuk berbuat zhalim, misalnya dengan menguasai harta orang lain. Termasuk di dalamnya merampas tanah milik orang lain. Ancaman buat orang yang melakukan hal tersebut sungguh amat keras sekali.
Dalam hadits mar’fu dari Abdullah bin Umar disebutkan:
“Barangsiapa mengambil tanah (orang lain) meski sedikit dengan tanpa hak niscaya dia akan ditenggelamkan dengannya pada hari Kiamat sampai ke (dasar) tujuh lapis bumi.”( Hadits riwayat Al-Bukhari, lihat Al-Fath, 5/103.)

33 MENERIMA HADIAH SETELAH MEMBERI SYAFA’AT [MENOLONG DENGAN MENGGUNAKAN PANGKAT DAN KEDUDUKAN] (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Pangkat dan kedudukan di tengah manusia, jika disyukuri merupakan salah satu nikmat Allah atas hamba-Nya. Di antara cara bersyukur atas nikmat ini adalah dengan menggunakan pangkat dan kedudukan tersebut buat mashlahat dan kepentingan umat. Ini merupakan realisasi dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Barangsiapa di antara kalian bisa memberi manfaat kepada saudaranya, hendaknya ia lakukan.”( Hadits riwayat Muslim,4/1726.)
Orang yang dengan pangkatnya bisa memberikan manfaat kepada saudaranya sesama muslim, baik dalam mencegah kezhaliman darinya atau mendatangkan manfaat untuknya, jika niatnya ikhlas tanpa diikuti perbuatan haram atau merugikan hak orang lain, ia akan mendapat pahala di sisi Allah. Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Berilah pertolongan, niscaya kalian diberi pahala.”( Hadits riwayat Abu Daud , 5132; Hadits ini terdapat dalam Shahihain, Fathul Bari, 10/450, Kitab Adab, Bab Ta’awanul Mukminin Ba’dhuhum Ba’dha.)

34 TIDAK MEMENUHI HAK-HAK PEKERJA (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Dalam hubungan antara pemilik usaha dengan pekerja, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan disegerakannya pemberian hak pekerja. Beliau bersabda,
“Berikanlah upah pekerja sebelum kering keringatnya.”( Hadits riwayat Ibnu Majah, 2/817; Shahihul Jami’, 1493, (lebih bijaksana lagi jika dikomentari tentang derajat hadits, sebab ia termasuk hadits dha’if.))
Salah satu bentuk kezhaliman di tengah masyarakat muslim adalah tidak memberikan hak-hak para pegawai, pekerja, karyawan atau buruh sesuai dengan yang seharusnya. Bentuk kezhaliman itu beragam, di antaranya:

35 TIDAK ADIL DI ANTARA ANAK (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Sebagian orang tua ada yang sengaja memberikan perlakuan khusus dan istimewa kepada sebagian anaknya. Anak-anak itu diberikan berbagai macam pemberian, sedang anak yang lainnya tidak mendapatkan pemberian.
Menurut pendapat yang kuat, tindakan semacam itu hukumnya haram, jika tidak ada alasan yang membolehkannya. Misalnya, anak tersebut memang dalam kondisi yang berbeda dengan anak-anak yang lain. Seperti sedang sakit, dililit banyak utang sehingga tak mampu membayar, tidak mendapat pekerjaan, memiliki keluarga besar, sedang menuntut ilmu atau karena ia hafal Al-Qur’an sehingga diberikan hadiah khusus oleh sang ayah.( (Secara umum, hal ini dibolehkan manakala masih dalam hal memberi nafkah kepada anak yang lemah, sedang sang ayah mampu, Ibnu Baz).)