Laman

Selasa, 07 Mei 2013

Bantahan "TAHLILAN MAKRUH TIDAK HARAM"

(Mengkritisi Tuduhan Ustadz Idrus Ramli bahwa Wahabi adalah PEMBOHONG)

Al-Ustadz Muhammad Idrus Ramli adalah Aktivis Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Cabang Jember dan Dewan Pakar ASWAJA Center PWNU Jawa Timur, peneliti dan pemerhati wacana pemikiran kontemporer.

Al-Ustadz Muhammad Idrus Ramli berkata : ((Berkaitan dengan tradisi kenduri kematian ini, ada beberapa pendapat di kalangan para ulama yang perlu kita jadikan renungan, agar tidak gegabah dan radikal dalam menyikapinya.
Pertama, menurut mayoritas ulama kenduri kematian hukumnya makruh, tetapi kemakruhan ini tidak sampai menghilangkan pahala sedekah yang dilakukan. Jadi dilihat dari proses pelaksanaanya, dihukumi makruh, tetapi dilihat dari esensi sedekahnya tetap mendatangkan pahala. Akan tetapi hukum makruh ini akan meningkat volumenya menjadi hukum haram, apabila makanan tersebut diambilkan dari harta ahli waris yang mahjur (tidak boleh mengelola hartanya seperti anak yatim dan belum dewasa), atau dapat menimbulkan madarat bagi keluarga si mati.

Dan hukum makruh ini akan menjadi hilang, apabila makanan yang dihidangkan merupakan hasil dari sumbangan dan kontribusi tetangga seperti yang seringkali terjadi dalam budaya nusantara)) (lihat : http://statustadz.blogspot.com/2013/04/tradisi-kenduri-kematian_23.html)

Al-Ustadz juga berkata :

Bantahan Ustadz Muh Idrus Ramli lah Pengikut Ahli Hadits, Wahabi Bukan !!!

Al-Ustadz Muhammad Idrus Ramli berkata :

((WAHABI: “Menurut salah seorang ustadz kami (Firanda), riwayat dari Khalifah Umar, tentang suguhan makanan oleh keluarganya kepada para pentakziyah, adalah dha’if. Mengapa Anda sampaikan?”

SUNNI: “Kami pengikut ahli hadits dan Ahlussunnah Wal-Jama’ah, bukan pengikut Wahabi seperti Anda. Coba Anda perhatikan perkataan Imam Ahmad bin Hanbal:

إذا روينا عن رسول الله صلى الله عليه و سلم في الحلال والحرام والسنن والأحكام تشددنا في الأسانيد وإذا روينا عن النبي صلى الله عليه و سلم في فضائل الأعمال وما لا يضع حكما ولا يرفعه تساهلنا في الأسانيد

Dalam pernyataan tersebut, yang diperketat dalam penerimaan riwayat itu, kalau berupa hadits dari Rasulullah SAW.

Berarti kalau bukan hadits Nabi SAW, seperti atsar Khalifah Umar, tidak perlu diperketat. Tolong Anda fahami dengan baik)) demikian perkataan Al-Ustadz Muhammad Idrus Ramli

Biografi al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

Alhamdulillah ya akhi bahwa ana termasuk diantara yang dekat dengan beliau yaitu al ustadz Abdul hakim bin Amir Abdat hafizhahullah dari sekian banyak kaum muslimin dinegri ini. Dan wajib bagi ana ya akhi untuk menceritakan sebagian tentang riwayat beliau yang ana ketahui karena ana adalah diantara orang yang mengetahui atau mendapatkan kisah dari beliau apa yang kaum muslimin yang lain tidak mengetahuinya agar mereka tahu dan dapat berpijak dengan ilmu dan keadilan tentang seorang yang telah banyak berjasa dalam menyebarkan dakwah sunnah, dakwah salafiyah mubarakah di negri tercinta ini.


Ada banyak kisah-kisah menarik dan penuh dengan ibrah sebenarnya yang ingin ana ceritakan dari kisah perjalanan ilmiyah beliau dalam menuntut ilmu syar’i. Yang mana kisah-kisah tersebut penuh dengan pelajaran untuk kita sekalian, dan yang akan paling dapat merasakan bagian terbesar dari pelajaran tersebut adalah para “pelajar ilmiyyah” yaitu yang mengkhususkan diri-diri mereka untuk menuntut ilmu agama Allah secara lebih tafsil.

Yang kisah tersebut ana dan beberapa orang teman dapatkan langsung dari beliau ditempat dan waktu yang berbeda-beda ketika sedang bersama beliau, itu tadi yang ana jelaskan diawal karena kesempatan yang Allah berikan kepada ana dan sebagian ikhwan untuk dapat mempunyai hubungan yang lebih dari yang lain dengan beliau al ustadz yang kami cintai karena Allah. 

Jumat, 03 Mei 2013

Selamatan, Yasinan dan tahlilan ternyata bukan dari islam, tapi dari ajaran agama hindu LEBIH 200 DALIL DARI KITAB WEDHA (KITAB SUCI UMAT HINDU) TENTANG SELAMATAN 1,7,10,100 hari,nyewu, dll.

Selamatan, Yasinan dan tahlilan ternyata bukan dari islam, tapi dari ajaran agama hindu

LEBIH 200 DALIL DARI KITAB WEDHA (KITAB SUCI UMAT HINDU) TENTANG SELAMATAN 1,7,10,100 hari,nyewu, dll.


0leh : ROMO PINANDHITA SULINGGIH WINARNO, (sarjana agama hindu(s1) & pendeta berkasta brahmana, kasta brahmana adalah kasta/tingkatan tertinggi pada umat hindu).


Alhamdulillah yang sekarang beliau Romo Pinandhita Sulinggih Winarno menjadi Mualaf/masuk Islam lalu beliau mengubah namanya menjadi Abdul Aziz, sekarang beliau tinggal di Blitar-Jawa Timur.


Dulu beliau tinggal di Bali bersama keluarganya yang hindu, Beliau hampir dibunuh karena ingin masuk islam, beliau sering di ludahi mukanya karena ingin beragama islam & alhamdulillah ayahnya sebelum meninggal beliau juga memeluk agama islam. Abdul aziz berharap seluruh kaum muslimin membantu mempublikasikan,menyebarkan materi dibawah ini.

Jazakumullahu khoiran katsira.

Rabu, 01 Mei 2013

CERITA SEBUAH KATA

Oleh: Akhyar Hadi, Mahasiswa Univ. Islam Madinah angkatan 1433 H
Juara I Kategori: Lomba Karya Tulis Bebas Pekilo UIM
Lelaki itu seperti lelaki tua biasa. Biasanya lelaki tua sepertinya ditemui di lambung Masjid Nabawi, sebagai jamaah umroh akibat terlalu lama menunggu giliran haji. Atau lelaki tua sepertinya ada di sawah, kelelahan mencangkul walau matahari baru naik setengah. Bisa juga lelaki sepertinya kita temui sedang duduk-duduk di teras sambil menghias pot bunga, membersihkan rumput, dan menanam pohon kecil di pekarangan. Atau, kalau kita menyaksikan berita banjir di TVRI, lelaki seperti ini biasanya diwawancarai karena terlambat mendapat jatah bantuan mie instan. Dia jenis lelaki yang mudah didapati. Lelaki tua yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Diusianya yang sudah memasuki kepala enam, wajar jika seluruh rambut di kepalanya memutih. Tiap-tiap helai itu adalah gambaran masalah yang dilaluinya, guratan-guratan kerut di wajahnya adalah lambang goresan waktu yang jemawa. Tangan kanan dan kirinya tak lagi sekuat dulu. Bahunya yang dulu kekar, kini mulai kurus dan membungkuk. Ototnya lemah. Kadang dia beristighfar sambil menarik napas panjang ketika lelah. Tapi kawan, matanya istimewa. Di situlah pusat gravitasi pesona dirinya. Matanya itu, sang jendela hati, adalah layar yang mempertontonkan jiwanya yang tak pernah kosong. Seseorang yang biasa kucium tangannya. Ayah, kupanggil ia.
...