Laman

Senin, 08 November 2010

Apakah Seorang Salafy Harus Bisa Bahasa Arab?

Tanya: Apakah yang pantas menisbatkan dirinya kepada Ahlus Sunnah/Salafy hanya orang-orang yang pandai bahasa Arab atau yang mondok saja? Lalu bagaimana dengan orang awwam yang menafkahi keluarganya sedangkan mereka mengikuti sunnah semampu mereka, tidak melakukan bid’ah. Apakah mereka juga bisa dinisbahkan kepada salafy?



Jawab:

Iya, semua orang yang berpegang teguh kepada Al-Kitab dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman para sahabat dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dari kalangan tabi’in dan sholihin setelah mereka, maka dia adalah seorang salafy. Baik dia orang Arab atau orang ajam (non-Arab), baik dia seorang alim atau penuntut ilmu atau orang awam. Selama dia tidak mendahulukan sesuatu apapun di atas Allah dan Rasul-Nya, maka dia adalah seorang salafy, sunny.

(Jawaban dari Asy-Syaikh Jamil Ash-Shilwi di Ma’had Darul Hadits Dammaj, dengan sedikit perubahan)

Sumber: http://al-atsariyyah.com/manhaj/apakah-seorang-salafy-harus-bisa-bahasa-arab.html/comment-page-1#comment-3342

Tidak ada komentar:

Posting Komentar