Laman

Rabu, 29 Desember 2010

MASJID NABAWI Mahakarya Arsitektur Islam Modern

Masjid Nabawi adalah salah satu masjid terpenting yang terdapat di kota Madinah, Negara Arab Saudi, karena dibangun oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Di dalam masjid ini terletak makam Rasulullah beserta shahabatnya, yakni Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhuma. Masjid Nabawi merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Makkah.

Arsitektur masjid yang dibangun pada tahun pertama hijriyah ini memang sangat indah, baik dari kaligrafi yang ada, struktur tiang bangunan yang megah, maupun lampu-lampu gantung bersapukan lapisan emas yang menghiasi ruangan masjid. Keindahan dan kemegahan bangunan Masjid Nabawi seperti yang kita lihat saat ini tidak terlepas dari peranan para pemimpin Muslim di Madinah yang terus melakukan renovasi dan perluasan terhadap bangunan asli masjid.
Sepeninggal Rasulullah, masjid Nabawi terus diperluas oleh shahabat dan penerus beliau. Bangunan masjid ini mengalami renovasi pertamanya pada masa Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H.

Perbaikan terhadap Masjid Nabawi juga dilakukan pada zaman pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Umayyah. Umar bin Abdul Aziz yang ketika itu menjabat sebagai gubernur Madinah Al Munawwarah memerintahkan pembangunan kembali Masjid Nabawi. Dalam kesempatan itu, Umar bin Abdul Aziz menambahkan mihrab di dalam masjid.
Ini merupakan mihrab pertama yang digunakan pada interior masjid. Selain itu, ia juga membangun empat menara dan membuat 20 pintu masuk. Proyek pemugaran dan perluasan tersebut selesai pada 91 H atau 711 M.
Pada masa khalifah Al Mahdi dari Daulah Abbasiyah, pada bangunan Masjid Nabawi ditambahkan maqshurah di bagian shaf awal, untuk membawa masuk jenazah agar dishalatkan.
Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Arab Saudi meluaskan masjid ini menjadi 6.042 meter persegi pada 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, raja Fahd. Pada bulan Shafar 1405 H atau November 1984 M, beliau meletakkan batu pertama proyek perluasan Masjid Nabawi yang paling signifikan dan termegah sepanjang sejarah.
Setelah sempat tertunda satu tahun, pada Muharram 1406 H atau Oktober 1985, dimulailah proyek besar ini dengan menggusur bangunan hotel-hotel bertingkat, pasar, dan kompleks pertokoan di sektiranya yang berdiri di atas tanah seluas 100 ribu meter persegi. Kemudian, di atas tanah tersebut dibangun masjid baru seluas 82 ribu meter persegi yang mengitari dan menyatu dengan masjid yang sudah ada.
Dengan tambahan bangunan baru ini, luas lantai dasar Masjid Nabawi kira-kira 98 ribu meter persegi yang dapat menampung 167 ribu jamaah. Lantai atas digunakan untuk shalat seluas 67 ribu meter persegi yang menampung sebanyak 90 ribu jamaah.
Masjid Nabawi kini memiliki 10 menara, 26 kubah, 59 pintu gerbang, 6.800 keran tempat wudhu, 560 pipa keran air minum, dan 2.500 toilet. Masjid ini juga dilengkapi dengan tempat parkir bawah tanah yang dapat menampung 4.500 mobil. Pada musim biasa, masjid ini dapat menampung 650 ribu jamaah secara bersamaan. Sedangkan, pada musim haji atau bulan Ramadhan, lebih dari satu juta jamaah.

Kubah
Untuk pengaturan udara dalam bangunan yang sedemikian besar dan luas, dibuatlah 27 ruang terbuka dengan ukuran masing-masing 18X18 meter. Sebagai atap, dibuat kubah yang dapat dibuka dan ditutup secara elektronik dan dapat juga secara manual. Setiap kubah memiliki berat 80 ton, terbuat dari kerangka baja dan beton yang dilapisi kayu pilihan dengan hiasan relief bertahtakan batu mulia sejenis phirus yang sangat indah. Bagian luar atasnya dilapisi dengan keramik tahan panas.
Menara
Sebelum diperluas seperti ini, Masjid Nabawi hanya memiliki empat menara. Namun, pada bangunan saat ini, di setiap pojok masjid yang megah telah didirikan menara-menara baru sehingga semuanya berjumlah sepuluh buah, termasuk dua menara besar yang mengapit gerbang utama “Pintu Raja Fahd bin Abdul Aziz”.
Di puncak menara setinggi 104 meter itu, terdapat ornament ‘bulan sabit’ dari bahan perunggu yang dilapisi emas murni 24 karat dengan tinggi tujuh meter dan berat 4,5 ton. Pada ketinggian menara 87 meter, dipasang ‘sinar laser’ yang dapat memancarkan cahaya ke arah Makkah sejauh 50 kilometer. Ini digunakan untuk menunjukkan arah kiblat hingga dinyalakan pada saat-saat tertentu (waktu shalat).
Lampu Kristal
Untuk menambah penerangan dan keindahan di dalam masjid yang lama, dipasang 674 lampu-lampu kristal pilihan yang tidak membiaskan panas. Lampu-lampu tersebut disusun dengan kerangka dari bahan kuningan berlapis emas. Jumlahnya juga sebanyak 674 buah dan terdiri atas tiga macam ukuran, yakni besar, sedang, dan kecil.
Adapun yang besar berukuran garis tengah 32 cm dengan berat sekitar 485 kg. Sedangkan yang berukuran menengah atau sedang berdiameter 140 cm seberat 145 kg. Yang kecil berdiameter 120 cm dan berat 125 kg. Lampu-lampu ini dipesan khusus dari Italia, negara produsen kristal terkenal di Eropa.

12 Payung raksasa
Pada bagian tengah Masjid Nabawi, terdapat dua ruang terbuka yang setiap ruang dilengkapi enam buah patung artistik, hasil perpaduan arsitektur modern dan teknologi canggih. Ke-12 payung raksasa ini berfungsi sebagai peneduh panas. Payung raksasa ini dapat terbuka dan tertutup secara otomatis yang diatur oleh sistem komputer. Selain itu, melalui sebagian batang tubuhnya, dipasang pendingin ruangan (AC) yang secara otomatis pula memancarkan hawa dingin.
AC raksasa
Tak hanya payung yang berukuran raksasa, masjid ini juga dilengkapi dengan AC sentral raksasa. AC sentral ini dibangun di atas tanah seluas 70 ribu meter persegi yang terletak tujuh kilometer di sebelah barat masjid. Hawa dingin yang dihasilkan sistem itu dialirkan melalui pipa bawah tanah dan didistribusikan ke setiap penjuru masjid melalui bagian bawah setiap pilar yang berjumlah 2.104 buah.
Basement dan parker
Di bawah bangunan baru, terdapat basement seluas 73.500 meter persegi dan tinggi 4,5 meter yang digunakan untuk menempatkan pusat-pusat pengaturan elektronik, mekanik, sound system, serta AC.
Luas halaman Masjid Nabawi sebagai areal shalat adalah 206.000 meter persegi yang diperkirakan dapat menampung 400 ribu jamaah. Bagian basement mampu menampung mobil sebanyak 4.500 mobil. (Semoga Allah mempermudah kita untuk selalu berkunjung kesana) (Republika, Ahad 24 Oktober 2010) Abu Sulthon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar