Laman

Jumat, 29 April 2011

PERANG TERHADAP TERORIS KHAWARIJ ADALAH KEWAJIBAN PEMERINTAH MUSLIM [BAG.2]

(Sebuah Catatan Atas Tertangkapnya Abu Bakar Ba’asyir, Bag. 2)
Alhamdulillah, pada artikel sebelumnya yang berjudul PERANG TERHADAP TERORIS KHAWARIJ BUKAN PERANG TERHADAP ISLAM, kami telah menjelaskan bukti-bukti ilmiah bahwa sepak terjang Abu Bakar Ba’asyir, para pembela dan pengikutnya adalah sifat-sifat kelompok sesat Khawarij.
Pada artikel ini insya Allah kami akan menyebutkan beberapa dalil dan penjelasan para ulama, bahkan kesepakatan (ijma’) seluruh ulama tentang kewajiban pemerintah muslim untuk memerangi teroris Khawarij. Sehingga makin jelas bagi kita, bahwa apa yang dilakukan pemerintah RI melalui Densus 88 merupakan tindakan yang tepat insya Allah Ta’ala.
Perintah dan Keutamaan Memerangi Khawarij
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
يأتي في آخر الزمان قوم حدثاء الأسنان سفهاء الأحلام يقولون من خير قول البرية يمرقون من الإسلام كما يمرق السهم من الرمية لا يجاوز إيمانهم حناجرهم فأينما لقيتموهم فاقتلوهم فإن في قتلهم أجرا لمن قتلهم يوم القيامة
“Akan datang pada akhir zaman suatu kaum yang masih muda belia dan bodoh. Namun mereka menyampaikan perkataan manusia terbaik (yakni Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam). Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah meleset dari sasarannya. Keimanan mereka tidak melewati tenggorokannya. Di mana saja kalian mendapati mereka, maka perangilah mereka, karena dalam memerangi mereka terdapat pahala pada hari Kiamat bagi siapa saja yang memeranginya.” (HR. Bukahari dan Muslim dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu)

PERANG TERHADAP TERORIS KHAWARIJ BUKAN PERANG TERHADAP ISLAM! [BAG.1]

(Sebuah Catatan Atas Tertangkapnya Abu Bakar Ba’asyir, Bag. 1)
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menganugerahkan nikmat yang sangat besar kepada kaum muslimin di bulan Ramadhan tahun 1431 H yang penuh berkah ini, yaitu dengan tertangkapnya seorang tokoh yang berpaham Teroris Khawarij, Abu Bakar Ba’asyir.
Ucapan terima kasih juga selayaknya diberikan kepada Pemerintah RI, khususnya POLRI melalui Densus 88 –jazaahumullahu khairan- yang telah mengerahkan segenap tenaga untuk menangkap tokoh yang satu ini dan mengumpulkan bukti-bukti keterlibatannya dalam aksi-aksi Teroris Khawarij.
Namun ternyata, di tengah-tengah kegembiraan kaum muslimin atas tertangkapnya tokoh kesesatan tersebut, ada sekelompok kecil orang-orang yang mengatasnamakan umat Islam yang memprotes dan menyatakan secara terbuka ketidaksetujuan mereka, bahkan mengecam pemerintah dengan keras atas penangkapan tersebut. Diantaranya adalah sebuah forum yang menamakan diri Forum Umat Islam (FUI), yang mengklaim beranggotakan ormas-ormas Islam, diantaranya Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin, Jamaah Anshorut Tauhid, Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Al Irsyad Al Islamiyyah, Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Quran (MTA), Majelis Az Zikra, PP Daarut Tauhid, Hidayatullah, PII dan Wahdah Islamiyah yang berpusat di Makassar.

Kamis, 28 April 2011

Bahaya Menuduh Orang dengan Kata Kafir Atau Fasiq

BAHAYA MEMANGGIL DENGAN KAFIR ATAU FASIQ



عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ ادَّعَى لِغَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلَّا كَفَرَ وَمَنِ ادَّعَى مَا لَيْسَ لَهُ فَلَيْسَ مِنَّا وَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ وَمَنْ دَعَا رَجُلًا بِالْكُفْرِ أَوْ قَالَ عَدُوَّ اللَّهِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ إِلَّا حَارَ عَلَيْهِ
Dari Abu Dzar, dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidak ada seorang lelakipun yang mengakui bapak kepada orang yang bukan bapaknya padahal ia tahu (kalau itu bukan bapaknya), kecuali dia telah kufur. Barangsiapa yang mengaku sesuatu yang bukan haknya, berarti dia tidak termasuk golongan kami dan hendaklah ia menempati tempat duduknya dari api neraka. Dan barangsiapa yang memanggil seseorang dengan panggilan “kafir” atau “musuh Allah” padahal dia tidak kafir, maka tuduhan itu akan kembali kepada penuduh.

TAKHRIJ HADITS

Hadits dari sahabat yang mulia Abu Dzar Al Ghifari ini, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam shahihnya di dua tempat; kitab Al Manaqib, Bab Nisbatul Yaman Ila Isma’il, hadits no. 3317 dan kitab Al Adab, Bab Ma Yanha Minas Sibab Wal La’ni, hadits no. 5698 dan Imam Muslim dalam shahihnya, kitab Al Iman, Bab Bayan Hali Iman Man Raghiba An Abihi Wahua Ya’lam, hadits no. 214.

BERMULA DARI PENGKAFIRAN, AKHIRNYA PELEDAKAN (Penting!!!)

BAYAN HAI’AH KIBAR AL-ULAMA FI DZAMMI
AL-GHULUWWI FI AT-TAKFIR
[Penjelasan Lembaga Perkumpulan Ulama Besar Saudi Arabia Tentang Celaan Terhadap Sikap Ghuluw -ekstrim- Dalam Mengkafirkan Orang Lain]

Markaz Al-Imam Al-Albani Yordania
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Alhalabi

Pengantar.

Takfir atau mengkafirkan orang lain tanpa bukti yang dibenarkan oleh syari’at merupakan sikap ekstrim, dan akan selalu memicu persoalan, yang ujung-ujungnya ialah tertumpahnya darah kaum muslimin secara semena-mena. Berawal dari takfir dan berakhir dengan tafjir (peledakan).

Makalah berikut ini diterjemahkan dari sebuah booklet yang dikeluarkan oleh Markaz Al-Imam Al-Albani, Yordania, tentang Bayan Hai’ah Kibar Al-Ulama Fi Dzammi Al-Ghuluwi Fi At-Takfir [Penjelasan Lembaga Perkumpulan Ulama Besar Saudi Arabia Tentang Celaan Terhadap Sikap Ghuluw -ekstrim- Dalam Mengkafirkan Orang Lain].

Lembaga ini diketahui oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz Rahimahullah. Kemudian penjelasan Lembaga tersebut disajikan ulang dan diberi catatan oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari. Selamat menyimak.

Berikut ini adalah sebuah penjelasan ilmiah yang akurat. Di dalamnya terdapat kupasan yang jeli dan teliti. Mengukuhkan masalah yang teramat penting, bermanfaat bagi sekalian umat dan dapat menolak fitnah yang gelap gulita.

(Atas dasar itu), saya memandang perlu dan penting untuk menyebar luaskannya, sebagai nasihat dan sebagai amanat. Hal itu disebabkan oleh dua alasan.

Ba’asyir Katakan: SBY Kafir!

Metrotvnews.com Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kafir. Hal itu dikatakan terdakwa kasus terorisme Rais al-Am Majelis Anshor At-Tauhid Abu Bakar Ba’asyir dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (25/4).

Menurut Ba’asyir, SBY pantas disebut kafir karena gagal menjalankan syariat Islam di Indonesia. “Itu sudah menjadi konsekuensi, jika seorang pemimpin di negara ini tidak menjalankan syariat Islam dengan benar. Sangat pantas jika saya mengatakan bahwa SBY itu seorang kafir,” tegas Ba’asyir.

“Pemimpin manapun yang memimpin negara ini, tetapi tidak menjalankan hukum Islam dengan sebagaimana mestinya, maka hukuman yang layak diberikan kepada orang itu adalah hukum kafir,” ungkap Ba’asyir.

Apalagi, lanjutnya, selama pemerintahan SBY, umat Islam selalu terpojokan dengan berbagai macam fitnah dan tuduhan. Karena itu, cara yang harus ditempuh seorang pemimpin adalah menjalankan hukum Islam secara benar.

Dalam konsep daulah Islamiyah yang dimaksud Ba’asyir, semua warga negara yang tidak melaksanakan hukum Islam secara benar maka itu kafir. “Itu sudah menjadi konsekuensi atas perbuatannya,” ujarnya. (MI/**)

Sumber: http://www.metrotvnews.com/read/newscat/hukum/2011/04/25/49742/Ba-asyir-SBY-Kafir

Untuk penjelasan tentang ‘Kesesatan Ideologi Takfir’ bisa dilihat pada link berikut, Semoga bermanfaat:

Kamis, 21 April 2011

Waspadai Gerakan NII Gadungan dan Sempalan di Jabar

Kamis, 21/04/2011 07:49 WIB
Bandung - Aksi cuci otak marak lagi di sejumlah wilayah Indonesia. Para pelaku disebut-sebut berasal dari kelompok Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9 (NII KW 9).

Salah satu eks aktivis NII KW 9, Adnan Fahrullah (40), menyatakan di wilayah Jawa Barat kiprah kelompok tersebut diyakini masih bernafas dan berkeliaran bebas memburu korbannya.

Menurut Adnan, gerakan kelompok NII KW 9 yang kini bertebaran terdapat dua versi. Keduanya menyimpang. "Ada NII gadungan dan NII sempalan," ujar Adnan yang sejak 1989 hingga 2004 berkecimpung di NII KW 9. Adnan menyebut jika NII KW 9 dipimpin Panji Gumilang.

Rabu, 20 April 2011

NII NEWS

Metrotvnews.com Jakarta: Dua mahasiswi kembali menjadi sasaran penyebaran ajaran Negara Islam Indonesia atau NII. Sedangkan enam mahasiwa lainnya ditahan Polres Jakarta Timur, baru-baru ini, karena aktivitasnya di NII dan mengintimidasi kedua mahasiswi itu.

Kedua korban yang tinggal di kawasan Pondok Kelapa ini, diajak masuk oleh teman sekampusnya dan diberi pelajaran soal negara Islam baru. Setelah kedua korban menunjukkan minatnya kepada ajaran NII, barulah para perekrut ini meminta sumbangan yang sifatnya memaksa sebesar rata-rata Rp 1 juta.

Intimidasi dilakukan dengan cara mengutip ayat kitab suci dengan arti yang dibelokkan sehingga membuat korban menjadi takut. Kedua korban mahasiswi perguruan tinggi negeri di Jakarta itu bahkan sempat diancam akan dibunuh saat ingin melepaskan diri dari ajaran NII.


Saat berita ini diturunkan, kedua mahasiswi yang menjadi korban diperiksa di Polres Jakarta Timur. Sementara keenam rekan mereka yang merekrut juga dimintai keterangan di tempat yang sama. Sumber : http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=696

AWASS!!! WASPADALAH !!! BAHAYA ALIRAN ISLAM SESAT NII KW9 AL ZAYTUN MENGEPUNG KAMPUS,RUMAH DAN MASJID ATAUPUN LINGKUNGAN WILAYAH ANDA! KENALI, CERMATI & WASPADAI CIRI-CIRI VIRUS INDOKTRINASI GERAKANNYA.

Sekarang ini telah marak usaha usaha musuh-musuh Islam wal Muslimin untuk menyesatkan dan menghancurkan ke islaman ummat melalui cara-cara atau isue-isue Islam, diantaranya mereka membawa nama dan ide menegakkan Daulah Islamiyah (Negara Islam) melalui gerakan gerakan yang mengatasnamakan pendidikan pesantren yang modern dan terpadu yang siap untuk menggelarnya secara nasional dan besar-besaran.Mereka mengajak melalui promosi penjualan media cetak dalam bentuk majalah Al Zaytun dan mengajak ziyarah majelis taklim-majelis taklim serta mempromosikan kehebatan ma'had Al Zaytun sebagai pesantren kebanggaan milik ummat Islam bangsa Indonesia. Padahal sesungguhnya mereka itu tidak lebih dari para penjahat dan penipu yang berkedok dan mengatasnamakan agama untuk menyesatkan kaum muslimin.


Boleh jadi diantara keluarga kita, pembantu rumah tangga kita, teman-teman kita maupun tetangga kita atau lingkungan kita telah masuk dalam lingkaran setan jeratan doktrin atau ajaran sesat dan menyesatkan tersebut, bahkan mungkin telah menjadi anggota dan kaki tangan atau sekedar sebagai partisipan. Oleh karena itu kenalilah, cermatilah dan waspadailah melalui indikator karakter tata cara, sifat maupun bentuk dan wujud gerakan maupun pemahaman mereka

Kesesatan Menggerogoti Ummat Islam

Ust. Hartono Ahmad Jaiz

AlDakwah.org--Kesesatan itu bahasa Arabnya dholal. Yaitu setiap yang menyimpang dari jalan yang dituju (yang benar) dan setiap yang berjalan bukan pada jalan yang benar, itulah kesesatan. Demikian menurut Tafsir At-Thobari Juz 1 halaman 84.

Dalam Al-Qur’an disebutkan, setiap yang di luar kebenaran itu adalah sesat. Allah SWT berfirman:

“…maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)? (QS Yunus: 32).
Kebenaran itu datangnya dari Allah. Sebagaimana telah Allah tegaskan:

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (QS Al-Baqarah: 147).
Apa-apa yang dari Tuhan berupa kebenaran itu disampaikan kepada manusia ini lewat wahyu Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw. Dalam hadits dijelaskan:

Hadits dari Miqdam bin Ma’di Karib Al-Kindi yang berkata, Rasulullah saw bersabda: Ingatlah sesungguhnya aku diberi Al-Kitab (Al-Qur’an) dan yang sesamanya bersamanya. Ingatlah sesungguhnya aku diberi Al-Qur’an dan yang sesamanya bersamanya. (HR Ahmad).

Hadits itu menjelaskan bahwa Nabi saw diberi wahyu berupa Al-Qur’an dan wahyu yang sesamanya besertanya, yaitu wahyu berupa hadits. Sehingga Al-Qur’an dan Al-Hadits yang menjadi sumber Islam itu sebenarnya adalah wahyu dari Allah. Maka benarlah bahwa Islam itu agama dari sisi Allah, karena memang berupa wahyu dari Allah SWT.

Dari pengertian tersebut maka hal-hal yang tidak sesuai atau menyimpang dari Al-Qur’an dan Al-hadits/ As-Sunnah itu adalah kesesatan.

Untuk lebih mudahnya, maka letak kesesatan yang sudah jelas berada di luar garis Al-Qur’an dan As-Sunnah itu letaknya di mana, bisa dijelaskan sebagai berikut.

Pengakuan ex NII

Saya ex NII
Oleh : Redaksi 21 Feb 2007 - 5:42 am
Oleh Endang Agustin
Sebelumnya perlu diketahui bahwa setiap Desa dan Qobilah/Tim dalam NII memiliki ilmu yang agak berbeda-beda namun pada intinya sama, saya akan menjelaskan secara umum tentang NII. Adapun kesalahan yang dilakukan NII biasanya ditujukan kepada oknum sebagai kambing hitamnya. Seolah mereka yang merasa benar tidak menganggap NII yang salah sebagai bagian darinya.


NII atau Negara Islam Indonesia adalah salah satu gerakan Islam di Indonesia. Secara teritorial keberadaan negara ini tidak tampak karena istilah ibukota dan bagian negara lainnya hanyalah bayangan atau mereka sendiri yang menamai. Contohnya, ibukota NII berada di Indramayu tepatnya di Ma’had Az-zaitun sebagai Madinah Indonesia. Struktur negara dibagi menjadi 7 tingkatan: Dewan 1, Dewan 2, Wilayah, Dauroh, Distrik, ODO, Desa.

Bukti-Bukti Kesesatan NII KW IX

Dalam bahasa Al-Qur'an kata sesat atau kesesatan dlolla aw dlolalan: "Katakanlah, aku tidak akan mengikuti hawa nafsu kalian (karena) sungguh telah tersesatlah aku jika demikian, dan aku bukanlah termasuk dari pada orang-orang yang mendapat hidayah." (Q. S. Al-An'am: 56)

"Mereka itulah orang-orang yang telah menukar kesesatan dengan hidayah, maka tiadalah beruntung mereka dan tiadalah mereka menjadi orang-orang yang memperoleh hidayah. " (Q. S. Al-Baqarah: 16)

As-Sunnah membahasakan adl-dlolalah secara lebih tegas dan spesifik, yaitu dalam mengemukakan tentang bid'ah. Sebagaimana bunyi hadits Nabi SAW yang sangat masybur:

"Maka sesungguhnya, sebaik-baik pembicaraan adalah Kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk (bimbingan, tuntunan) adalah petunjuk (sunnah) Muhammad SAW. Dan seburuk-buruk perkara adalah hal yang baru (tidak terdapat Al-Qur'an maupun Sunnah). Dan setiap hal yang baru tersebut adalah (pasti) mengada-ada (bid'ah). Dan setiap yang bid'ah adalah dlolalah dan setiap dlolalah (kesesatan) adalah (berakhir) di dalam neraka. " (H. R. Bukhari, Muslim, dan Nasa'i)

Selasa, 19 April 2011

Iran Membunuh Dua Ulama Sunni

Ahlis Sunnah di Iran dihadang banyak tragedy serangan yang disasarkan terhadap mereka berupa tekanan, kedhaliman, dan pemusnahan dari arah rezim fanatisme golongan.ilustrasi eramuslim

Penguasa Iran melancarkan pembunuhan atas dua Ulama besar Ahlis Sunnah di kota Zahran Iran dengan tuduhan keterlibatan keduanya dalam aksi kebangkitan untuk pergolakan Iran. Ekskusi mati itu berlangsung pekan lalu dalam rangka sarana terror untuk menakut-nakuti jama’ah-jama’ah Sunni penentang di daerah-daerah yang dihuni oleh kebanyakan dari Ahlis Sunnah. Koran Al-Jumhuriyyah الجمهورية“ ” Mesir menyebutkan bahwa dua orang alim yang telah diekskusi mati itu adalah Maulawi Khalilullah Zari dan Hafidh Shalahuddin Sayyidi

مولوي خليل الله زاري وحافظ صلاح الدين سيدي


Dan pembunuhan terhadap kedua Ulama Sunni itu dalam rangka pengusiran abadi terhadap Ahlis Sunnah di Iran dan operasi pemberedelan politik, agama, dan informasi secara keras setelah revolusi Khumeini dimana Iran menegaskan pembersihan secara meluas terhadap buku-buku rujukan (referensi) agama yang Sunni (Ahlis Sunnah).

Mengungkap Hakikat Aqidah Syi’ah dan Pergerakannya di Indonesia

Aqidah Syi’ah sangat berbeda jauh dengan aqidah yang dianut oleh Ahlus Sunnah. Aqidah Syi’ah dibangun atas ajaran yang mendustakan riwayat yang berasal dari mayoritas sahabat Rasulullah Saw, sementara Ahlus Sunnah menerima semua riwayat yang dapat dipercaya dari semua kalangan sahabat tanpa membeda-bedakannya. Demikian inti pembicaraan yang disampaikan oleh Ust. Anung Al-Hamat, Lc selaku pembicara pertama, dalam acara tabligh akbar yang berjudul “Mengungkap Hakikat Aqidah Syi’ah dan Pergerakannya di Indonesia” di masjid Nurul Islam, Kel. Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Ahad (10/01).

Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Ta’lim ‘Alaa Bashiiroh bekerja sama dengan Yayasan Masjid Nurul Islam dan Radio Dakta 107 FM Bekasi. Pembicara dalam acara ini adalah Ust. Anung Al-Hamat, Lc dan Ust. Hartono Ahmad Jaiz. Hadir dalam acara ini Walikota Jakarta Utara atau yang mewakilinya beserta jajaran aparat Kecamatan Koja dan Kelurahan Tugu Selatan, tokoh agama dan masyarakat setempat, jamaah majelis ta’lim, dan jamaah kaum muslimin. Sebelum dimulai, acara diawali dengan pemutaran film dokumenter yang mengupas hakikat Syi’ah. Film yang berdurasi sekitar 35 menit ini dengan jelas memperlihatkan perbedaan-perbedaan antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah.

Minggu, 17 April 2011

NIKAH MUT'AH DAN PELACURAN


Apakah nikah mut’ah sama dengan pelacuran? Barangkali banyak yang marah membaca judul di atas. Namun sebelum marah, hendaknya membaca dulu selengkapnya.





Kita bisa mengatakan motorku sama dengan motormu ketika kedua motor kita setype, kita bisa mengatakan rumahmu sama dengan rumahku ketika rumah kita sama-sama dicat dengan warna yang sama. Kita bisa mengatakan Hpku sama dengan Hpmu ketika HP kita setype. Antara HP kita dan HP teman kita ada faktor kesamaan sehingga bisa kita katakan sama. Sama artinya adalah ketika ada sesuatu yang ada pada dua hal yang kita perbandingkan. Semakin banyak kesamaan yang ada, semakin bisa kita katakan bahwa dua hal itu sama.

AWAS… YAYASAN AGAMA SYI’AH DI SEKITAR ANDA!!!

Agama Sesat Syi’ah –Hadahumullah- tidak henti-hentinya mengincar mangsa di negeri kita. Melalui berbagai cara, mereka berusaha mendekatkan diri mereka kepada kaum muslimin untuk dengan misi penyebaran agama Sesat Syi’ah di Indonesia. Salah satunya dengan mendirikan berbagai yayasan “keislaman” untuk melancarkan makar Iblis mereka. Maka, berhati-hatilah wahai kaum muslimin terhadap yayasan-yayasan Agama Syi’ah yang akan mengancam aqidah kita dan keturunan kita… Berikut ini kami bawakan daftar nama dan alamat yayasan Syi’ah di Indonesia (Semoga Allah memberi hidayah Sunnah kepada orang-orang Syi’ah). Maksud kami menampilkan daftar yayasan Agama Syi’ah disini dengan tujuan agar kaum muslimin dapat berhati-hati terhadap makar dan propaganda sesat Syi’ah. Dan salah satu pusat penyebaran Agama Syi’ah di Indonesia adalah kota Bandung bersama yayasan Muthoharinya dengan dedengkotnya seorang Syi’ah Rofidhoh DR. Jalaluddin Rahmat (biasa dipanggil dengan Kang Jalal – salah seorang dosen universitas ternama di kota Bandung). Semoga Allah segera membuka kedok orang ini yang sesungguhnya!!! Maka, berhati-hatilah wahai Umat Islam dari makar Syi’ah – Keturunan Babi dan Kera –

AKHLAK KANG JALAL

Dahulukan Akhlak di atas Fikih! itu kata Kang Jalal dalam bukunya, tetapi apakah Kang Jalal sudah melakukannya sebelum mengajak orang lain?
Beberapa waktu yang lalu masyarakat berpeluang menyaksikan dialog Nasional Sunni Syi'ah di layar TV. Menurut informasi yang beredar, penganut sunni yang akan berdialog adalah Fauzan Anshari, sementara penganut syi'ah yang akan memaparkan dalil-dalil syar'i kebenaran mazhab syi'ah adalah Jalaluddin Rahmat. Semua menunggu hari dialog dengan penuh penantian.


Lagi-lagi dari informasi yang beredar, Fauzan berniat mengajak kang Jalal untuk bermubahalah, memohon azab Allah yang disegerakan untuk mengetahui mana yang benar, antara mazhab Fauzan dan mazhab kang Jalal. Tapi ternyata masyarakat belum dapat menyaksikan langsung bukti kebenaran masing-masing mazhab, karena jika terjadi mubahalah, selang beberapa waktu akan terjadi sebuah peristiwa buruk, atau siksa, atau kematian dengan kecelakaan pada pihak yang mazhabnya salah, akhirnya masyarakat akan mengerti dengan jelas. Seperti dikutip oleh majalah Sabili, karena merasa ditipu dan dipermainkan, Fauzan membatalkan keikutsertaannya dalam dialog, lalu panitia menghubungi Nabhan Husein yang akhirnya menggantikan Fauzan.

TAQIYAH ADALAH PERISAI PERLINDUNGAN BAGI SYIAH

Taqiyyah adalah ajaran penting dalam mazhab syi'ah, penting untuk anda ketahui.

Setiap ajaran pasti memiliki keyakinan-keyakinan dan ajaran tertentu, dan lazimnya sebuah ajaran yang diinginkan untuk berkembang, keyakinan itu ditulis dalam buku. Kita lihat prakteknya agama Islam sendiri memiliki kitab yang memuat ajaran yang harus diyakini oleh seorang muslim yaitu Al Qur'an, yang mengandung perintah untuk bertanya kepada yang tahu ketika tidak mengerti tentang segala sesuatu. Begitu juga Al Qur'an memuat sumpah Allah dengan pena, yang dipahami oleh ummat Islam sebagai perintah untuk menulis dan membaca. Sehingga keterangan dari ulama dituangkan dalam kitab-kitab yang dapat dibaca hingga kini. Mazhab-mazhab fiqih dalam islam pun memiliki kitab-kitab rujukan yang memuat pendapat mazhab itu. "Mazhab syiah" pun demikian pula memiliki kitab-kitab rujukan yang memuat keyakinan-keyakinan syiah, kitab ini berisi ucapan-ucapan ahlulbait, 11 imam yang konon harus diikuti. Konon lagi, 11 imam itu disebut juga sebagai salah satu dari tsaqalain (dua pusaka) yang harus diikuti oleh orang muslim. Pusaka satu lagi adalah Al Qur'an. Selain ucapan ahlulbait, kitab-kitab itu juga memuat penjelasan-penjelasan ulama syiah, yang juga harus diikuti karena status ulama menjelaskan ayat-ayat Al Qur'an dan ucapan ahlulbait di atas. Tapi belakangan ulama syiah naik pangkat menjadi wakil imam ma'sum (yang juga ma'dum = tidak ada) untuk mengatur kehidupan keberagaamaan para penganut syiah.

Kamis, 14 April 2011

BAHAYA SYI’AH (Sebuah Realita)*

Oleh Al-Ustadz Abu Asma Kholid bin Syamhudi, Lc

Pengantar

Dewasa ini kebidahan telah merebak didalam tubuh kaum muslimin sedemikian hebatnya sehingga banyak kaum muslimin yang tidak mengerti bahaya kebidahan padahal kebidahan tersebut dapat merusak mereka dan merusak keutuhan dan persatuan keum muslimin bahkan banyak Negara islam yang hancur lantarannya seperti daulah bani Umayah yang jatuh disebabkan kebidahan Ja’d bin Dirham (Jahmiyah) lihatlah pernyataan Syeikhil Islam Ibnu Taimiyah ketika mengomentari sejarah keruntuhan bani Umayah: “sesungguhnya daulah bani Umayah hancur disebabkan oleh Ja’ad Al Mu’athil”[1] dan berkata :”jika muncul kebidahan-kebidahan yang menyelisihi Rasululloh maka Allah akan akan membalas (dengan kejelekan) pada orang yang menyelisihi Rasul dan memberi kemenangan kepada yang lainnya”[2]. Dan dalam tempat yang lain beliau berkata: “maka iman kepada Rasul dan Jihad membela agamanya adalah sebab kebaikan dunia dan akhirat dan sebaliknya kebidahan dan penyimpangan agama serta penyelisihan terhadap sunnah Rasululloh n adalah sebab kejelekan dunia dan akhirat”.[3]

Pemerintah Indonesia, Masihkah Layak Ditaati?

Oleh al-Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray hafizhahullah



Para ulama kaum muslimin seluruhnya sepakat akan kewajiban taat kepada pemerintah muslim dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Allah Tabaraka wa Ta’ala telah memerintahkan hal tersebut sebagaimana dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (An-Nisa’: 59)

Demikian pula, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam telah berwasiat:

أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا


“Aku wasiatkan kalian agar senantiasa taqwa kepada Allah serta mendengar dan taat kepada pemimpin (negara) meskipun pemimpin tersebut seorang budak dari Habasyah.” (HR. Abu Dawud, no. 4609 dan At-Tirmidzi, no. 2677)

Rabu, 13 April 2011

Dan Aku pun Dituduh Wahabi…

Dan Aku pun Dituduh Wahabi…
Penulis : Ummu Abdullah Al-Butoni *)
*) ini adalah sebuah pengalaman pribadi penulis dalam perjalanan menempuh kebenaran

http://buldozer.wordpress.com

Seiring dengan perjalanan kedewasaan menuju proses pematangan diri, terlebih lagi pemikiran, gairah untuk mencai ilmu yang shahih, lebih mengenal agama Islam dari sumber-sumbernya yang asli, menjadi semakin tinggi. Perkenalan tanpa sengaja dengan manhaj salaf nyaris seolah mencuci otak, memutarbalikkan pemahaman hingga apa yang tersisa dari pemahaman terdahulu nyaris menjadi tanpa arti.
Sebenarnya bukanlah hal yang aneh, jika gairah itu kemudian timbul. Ketidakmampuan diri dalam mengelola dan memecahkan persoalan hidup secara memuaskan membuat agama yang semula menjadi pelarian untuk menenangkan diri, justru terbukti menjadi sumber mata air jernih pelepas dahaga. Itulah solusinya, pemahaman yang benar untuk menuju keseimbangan hidup sebagaimana manusia diciptakan diatas fitrahnya.

Minggu, 03 April 2011

Kerasukan Jin Dan Pengobatannya

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin




Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepadaNya, serta menyari’atkan kepada mereka apa yang menjadi kebijaksanaanNya supaya membalas mereka terhadap apa yang telah mereka lakukan. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata yang tiada sekutu baginya. Dia memiliki kekuasaan dan pujian, serta Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, yang diutus kepada manusia dan jin untuk memberi kabar gembira dan peringatan. Semoga shalawat dan salam sebanyak-banyaknya terlimpah atasnya, keluarganya, para sahabatnya dan siapa yang mengikuti mereka dengan baik.

Takut Gangguan Jin

Tanya:
Ustadz, langsung saja mohon penjelasan ustadz tentang rasa takut terhadap gangguan Jin, apakah ini termasuk kesyirikan, ataukah sebagai perilaku normal?

Jawab:
Hal ini perlu dirinci, jika rasa takutnya normal dan alami maka hukumnya tidak mengapa. Maksud rasa takut alami adalah rasa takut, andai ditakut-takuti oleh jin. Ini bukan termasuk kemusyrikkan. Namun rasa takut yang alami itu harus memiliki faktor penyebab yang jelas. Oleh karena itu jika orang yang merasa takut kepada jin tanpa sebab apapun tapi hanya sekedar takut kepada jin tanpa alasan yang jelas mendasari rasa takut tersebut, maka tidak diragukan lagi bahwa ini termasuk syirik kecil, dan boleh jadi menjadi syirik besar tergantung keadaan. Rasa takut yang bernilai syirik besar, adalah rasa takut yang tersembunyi (siri) artinya, merasa takut andai jin menimpakan bahaya kepadanya dengan kemampuan jin tersebut, tanpa adanya faktor penyebab apapun. Padahal hal tersebut hanya mampu dilakukan oleh Allah Ta’ala.

TIDAK MUNGKIN MANUSIA BIASA BISA MELIHAT JIN

Oleh
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin


Pertanyaan
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin ditanya : Apakah mungkin jin menampakkan diri kepada manusia dalam aslinya?

Jawaban
Itu tidak mungkin untuk manusia biasa. Sebab jin adalah ruh tanpa jasad. Ruh mereka sangat lembut yang dapat terbakar oleh pandangan mata. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.


“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka” [Al-A’raf : 27]

Cara-Cara Jin Mengganggu Manusia Dan Bagaimana Melindungi Diri Darinya

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin




Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah jin dapat memberikan pengaruh kepada manusia, dan bagaimana cara melindungi diri dari mereka?

Jawaban

Tidak diragukan bahwa jin dapat memberikan pengaruh kepada manusia dengan gangguan yang adakalanya bisa mematikan, adakalanya mengganggu dengan lemparan batu, dengan menakut-nakuti manusia, dan hal-hal lainnya yang disahkan oleh sunnah dan ditunjukkan oleh kenyataan. Diriwayatkan secara sah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkan seorang sahabatnya untuk pergi kepada keluarganya dalam suatu peperangan –yang saya kira perang Khandaq-, Ia seorang pemuda yang baru saja menikah. Ketika sampai di rumahnya, ternyata istrinya ada di depan pintu. Ia mengingkari perbuatan istrinya itu, lalu berkata kepadanya, “Masuklah!”. Ketika pemuda ini masuk, ternyata seekor ular melingkar di atas tempat tidur. Dengan tombak yang berada di tangannya, ia menikam ular tersebut dengan tombak tersebut hingga mati. Dalam waktu bersamaan –yakni pada saat ular itu mati- maka pria ini juga mati. Perawi tidak tahu, mana yang lebih dulu mati ; ular atau orang itu. Ketika berita itu sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau melarang membunuh ular yang berada di rumah kecuali ular yang ganas dan berbisa. Beliau bersabda.