Laman

Minggu, 18 Desember 2011

Antara Asy Syaikh Bin Baaz, Presiden Libya Muaamar Qaddafi & Mantan Presiden Tunisia

Doktor Bassam Khidar Asy Syati pernah bercerita bahwa termasuk amalan mulia Syaikh adalah ketika beliau menelpon Presiden Libya, Muammar Qaddafi. Asy Syaikh memberi tahu beliau tidak bolehnya menghilangkan lafazh, “Qul (katakanlah),” dari surat-surat Al Quran, dan bahwasanya membacanya adalah wajib.
Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baaz melakukan ini karena beliau mendengar bahwa Presiden Qadaffi telah memerintahan stasiun-stasiun radio dan para qari’ di masjid-masjid untuk tidak mengucapkan “Qul” (dalam ayat yang mengandung ucapan tersebut -pent). Sebagai akibatnya, Presiden Qaddafi juga memerintahkan buku-buku pelajaran resmi diubah.

Karena penelponan yang dilakukan oleh Asy Syaikh Bin Baaz rahimahullah, maka Presiden Qadafi pun sadar dan mengembalikan perkara tersebut kepada ajaran Islam yang benar.
Begitu pula dengan mantan Presiden Tunisia. Asy Syaikh Bin Baaz pernah menelpon beliau dan menjelaskan tentang syariat ALLAH berkenaan dengan ibadah qurban dan puasa. Beliau menjelaskan bahwa kedua ibadah tersebut tidaklah menghambat pembangunan bangsa. Beliau pun memberikan dalil-dalil tentang perkara tersebut kepada sang mantan presiden.
(Mawaaqif madhee.ah fee hayaat al-Imaam ‘Abdul-’Azeez Ibn Baaz – Page 189, diterjemahkan dari http://www.fatwa-online.com/jewelsofguidance/ibnbaaz/0030903.htm untuk http://ulamasunnah.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar