Lelaki itu memanggil Harun Ar Rasyid tanpa embel2 pangkat atau julukan apapun.
Tak ayal lagi perilaku lelaki ini menjadikan Harun Ar Rasyid berang dan langsung memerintahkan pengawalnya untuk menangkap lelaki yang lancar tersebut.
Setelah beberapa waktu lelaki itu dihadapkan kepada Harun Ar Rasyid. Sedangkan Harun Ar Rasyid telah menyiapkan sebilah kampak besar yang tajam.
Harun segera bertanya kepadanya: apa yang menyebabkanmu lancang memanggilku dengan langsung menyebut namaku tanpa julukan apapun?
Lelaki itu menjawab: saya menyeru Allah langsung dengan menyebut nama-Nya; Ya Allah. Karena itu apa alasannya saya tidak memanggilmu langsung dengan menyebut namamu?
Demikian juga halnya dengan Allah. Allah memanggil makhluq2-Nya yang paling Ia cintai langsung dengan menyebut namanya: Wahai Adam, wahai Nuh, wahai Hud, wahai Shaleh, wahai Ibrahim, wahai Musa, wahai Isa, wahai Muhammad.
Selanjutnya Harun Ar Rasyid memerintahkan pengawalnya agar membebaskan lelaki itu ( al bidayah wa an nihayah 10/226)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar