Laman

Kamis, 23 Agustus 2012

Menuntut Ilmu Adalah Wajib Atas Setiap Muslim

Keutamaan ilmu dalam As Sunnah
Banyak hadits-hadits yang menerangkan tentang keutamaan ilmu, namun dalam tulisan singkat ini kita sebutkan beberapa hadits saja.

Dinyatakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu darda’ Radhiallahu ‘anhu Ia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((من سلك طريقا يبتغي فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة وإن الملائكة لتضع أجنحتها 
رضاء لطالب العلم وإن العالم ليستغفر له من في السماوات ومن في الأرض حتى الحيتان في الماء وإن فضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب إن العلماء ورثة الأنبياء إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما إنما ورثوا العلم فمن أخذ به أخذ بحظ وافر)).
“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah telah membentangkan baginya jalan kesurga, sesungguhnya para malaikat meletakan sayap-sayap mereka (dengan) penuh keredhaan bagi penuntut ilmu, sesungguhnya penghuni langit dan bumi sekalipun ikan dalam air memohon ampunan untuk seorang alim, sesungguhnya keutamaan seorang alim diatas seorang ahli ibadah seperti keutaman (cahaya) bulan purnama atas (cahaya) bintang-bintang, sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, sesungguhnya para nabi tidak mewariskan emas dan perak, tetapi mereka mewariskan ilmu, barangsiapa yang mengambilnya berarti ia telah mendapat bagian yang cukup banyak.” (Hadits hasan lihgaihi, dirwayatkan oleh: At Tirmizi, Abu Daud, Ibnu Majah, dll.).

Kamis, 16 Agustus 2012

Ghibah atau Nasihat?

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad yang telah bersabda:
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Amma ba’du.
Saudaraku sekalian, ghibah atau menggunjing adalah perbuatan yang pada asalnya dilarang oleh Islam. Ghibah adalah perbuatan dosa besar, yang bahkan Allah menyamakan orang yang melakukan ghibah dengan orang yang memakan bangkai saudaranya, Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah sebagian kalian menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujuuraat: 12)
Meskipun demikian ada sebagian ghibah yang diperbolehkan atau bahkan disyariatkan. Karena dengan cara itulah pemahaman agama ini akan selamat dari penyimpangan dan kesesatan. Dalam kesempatan ini kita akan sedikit mengkaji persoalan ini, agar kita bisa membedakan mana nasihat dan mana ghibah yang terlarang.

Selasa, 14 Agustus 2012

Waspadai April Mop: Hari Pembantaian Salibis terhadap Muslim Spanyol!!

Waspadai April Mop: Hari Pembantaian Salibis terhadap Muslim Spanyol!!

Di Barat, tiap tanggal 1 April diperingati hari “April Mop.” Sedangkan di Indonesia, di berbagai kota besar, tak jarang kaula muda Muslim latah mengikuti tradisi April Mop. Pada hari itu, mereka diperbolehkan dan sah-sah saja menipu teman, mengisengi kawan, ngerjain guru, ngusilin orang tua, membohongi saudara, atau yang sejenisnya, di mana sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya, jika sang target April Mop sudah sadar bahwa dirinya dijadikan target April Mop, mereka juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tapi tidak akan marah sungguhan.

Seolah-olah 1 April adalah hari di mana keisengan dan kebohongan harus berjalan sempurna dan akurat, zero tolerance bagi kesalahan. Jika berhasil ngisengin sang target, maka yang didapat adalah rasa puas dan sensasi plong.

52. MENYEMIR RAMBUT DENGAN WARNA HITAM (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Hukum menyemir rambut dengan warna hitam adalah haram. Inilah pendapat yang kuat berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Kelak pada akhir zaman akan ada kaum yang menyemir (rambutnya) dengan (bahan) hitam seperti tembolok burung merpati, mereka tidak akan mencium wanginya Surga.”( Hadits riwayat Abu Dawud,4/419;Shahihul Jami’,8153 (Hadits ini juga diriwayatkan oleh An Nasa’i dengan sanad shahih, Ibnu Baz).)
Perbuatan ini terutama banyak dilakukan orang-orang yang sudah tumbuh uban. Mereka menyemir rambut yang sudah putih itu dengan bahan penghitam rambut, sehingga orang tidak mengerti kalau dia telah ubanan. Itu berarti berpenampilan dengan sesuatu yang palsu. Dengan demikian, ia telah menipu segenap hamba Allah.

53 MENGGAMBAR MAKHLUK YANG BERNYAWA (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya orang yang paling keras siksaannya kelak pada Hari Kiamat adalah para perupa.”( Hadita riwayat Al-Bukhari, lihat Fathul Bari, 10/382.)
Dan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Allah berfirman, “Siapakah orang yang lebih zhalim dari-pada orang yang menciptakan (sesuatu) seperti ciptaan-Ku. Maka hendaknya mereka menciptakan sebutir benih atau menciptakan sebutir biji sawi.”( Hadits riwayat Al-Bukhari, lihat Fathul Bari, 10/385.)
Dalam hadits marfu’ yang diriwayatkan Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Setiap tukang gambar ada di Neraka, diciptakan untuknya (dari) setiap gambar yang ia bikin sebuah nyawa, sehingga disiksa di Neraka Jahannam.” Ibnu Abbas berkata, “Jika tidak ada jalan lain kecuali engkau harus menggambar maka gambarlah pepohonan dan sesuatu yang tidak bernyawa.”( Hadits riwayat Muslim, 3/1671.)

Skandal Seks Gereja Jadi Alasan Banyaknya Warga Austria yang Masuk Islam


  • Estimasi menunjukkan bahwa hampir setengah juta warga Kristen Austria telah masuk Islam sejak sekitar dua tahun lalu, dengan jumlah konversi semakin berkembang.
  • Mencari kenyamanan dalam ajaran Islam, banyak warga Austria yang masuk Islam di negara berpenduduk mayoritas Katolik.

Bohong Besar, Gus Dur Bela Minoritas!

Assalamu’alaikum warahmarullahi wabarakatuh
Suara-suara yang menyanjung Gus Dur itu kebanyakan tipuan belaka. misalnya, dia disebut-sebut sebagai pembela kaum minoritas. Itu dusta belaka. Dia hanya mau membela kalau itu merusak Islam. Misalnya Ahmadiyah yang nabinya palsu tetapi mengaku Islam, bahkan menganggap kafir bagi yang tidak ikut mereka. itulah yang dia bela. Tapi muslim Denpasar yang dilarang punya kuburan Muslim, dilarang bangun masjid lagi, tak dia bela.
contoh Gus Dur membela kesesatan, berita ini:
Gus Dur Siap Jadi Pembela Ahmadiyah
Sabtu, 19 April 2008 – 11:33 wib
Yuni Herlina Sinambela – Okezone
JAKARTA – Mantan Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menyatakan siap menjadi pembela kelompok Ahmadiyah jika nantinya ada proses pengadilan.
“Kalau dibawa ke pengadilan, saya akan jadi saksi ahli. Kalau diperlukan, saya akan jadi anggota tim pembela,” kata Gus Dur usai diskusi di Utan Kayu, Jalan Utan Kayu, Jakarta,
Sabtu (19/4/2008).

Senin, 13 Agustus 2012

54 BERDUSTA DALAM SOAL MIMPI (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Sebagian orang ada yang sengaja membikin-bikin cerita mimpi yang tidak dialaminya, untuk tujuan tertentu. Misalnya, untuk mendapatkan keistimewaan, popularitas, menumpuk materi, atau menakut-nakuti orang yang sedang bermusuhan dengannya.
Banyak orang awam memiliki kepercayaan tertentu terhadap mimpi, sehingga mereka amat tergantung dengannya. Orang-orang macam inilah yang banyak menjadi korban penipuan soal mimpi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi ancaman keras kepada orang yang suka mengada-adakan mimpi yang tak pernah mereka lihat. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya di antara kebohongan terbesar adalah seseorang yang mengaku (bernasab) kepada selain bapaknya, atau bercerita tentang mimpi yang tak pernah ia lihat, dan meriwayatkan atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sesuatu yang tidak pernah beliau katakan.”( HR. Al-Bukhari, lihat Fathul Bahri’, 6/540.)

55 MEMIJAKKAN KAKI, DUDUK, DAN BUANG AIR DI ATAS KUBURAN (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh seseorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga terbakar bajunya hingga sampai ke kulitnya adalah lebih baik baginya daripada duduk di atas kuburan.”( HR. Al-Muslim; 2/667.)
Ketika mengubur mayat, sebagian orang ada yang tak mengindahkan jalan yang mesti dilaluinya, sehingga di sana-sini menginjak kuburan, bahkan terkadang dengan sepatu atau sandal mereka tanpa sedikitpun rasa hormat kepada yang sudah meninggal. Tentang besarnya persoalan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh, berjalan di atas bara api atau pedang atau menambal sepatu dengan kakiku sendiri, lebih aku sukai daripada aku berjalan di atas kuburan seorang muslim…”( HR. Ibnu Majah , 1/499. Dalam Shahihul Jami’ , 5038.)

Minggu, 12 Agustus 2012

56 TIDAK CEBOK SETELAH BUANG AIR KECIL (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Islam datang dengan membawa peraturan yang semuanya demi kemaslahatan umat manusia, di antaranya tentang menghilangkan najis. Islam mensyariatkan agar umatnya melakukan istinja’ (cebok dengan air) dan istijmar (membersihkan kotoran dengan batu), lalu menerangkan cara melakukannya, sehingga tercapai kebersihan yang dimaksud.
Sebagian orang menganggap enteng masalah menghilangkan najis. Akibatnya badan dan bajunya masih kotor. Dengan begitu, shalatnya menjadi tidak sah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa perbuatan tersebut salah satu sebab dari azab kubur.
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata, “Suatu kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati salah satu kebun di Madinah. Tiba-tiba beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Keduanya diazab, tetapi tidak karena masalah besar (dalam anggapan keduanya) -lalu bersabda- benar (dalam riwayat lain, “Sesungguhnya ia masalah besar”), salah satunya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan yang satu lagi suka mengadu domba.”( HR. Al-Bukhari , lihat Fathul Bari; 1/317.)

57 MENDENGARKAN PEMBICARAAN ORANG LAIN SEDANG MEREKA TIDAK MENYUKAI ( Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Allah Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu mengintai orang lain…” (Al- Hujurat:11)
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam berkata,
“Barangsiapa mendengarkan pembicaraan suatu kaum sedang mereka membenci hal itu, niscaya dituangkan di kedua telinganya timah mendidih pada hari Kiamat.”( HR Al-Bukhari, lihat Fathul Bari’, 10/465.)

58 JAHAT DALAM BERTETANGGA (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Allah berfirman, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu, karib kerabat, anak-anak yatim, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa’: 36).
Karena besarnya hak tetangga, maka menyakiti tetangga hukumnya haram. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Syuraih radhiallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman.” Beliau ditanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang tetangganya tidak aman dari gangguan-gangguannya.”( HR.Al-Bukhari, lihat Fathul Bari 10/443.)

59 BERWASIAT YANG MEMBAHAYAKAN ( Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Di antara kaidah syariat Islam adalah “Tidak boleh mendatangkan bahaya dan tidak boleh membalasnya dengan bahaya lain.”
Contohnya yaitu merugikan ahli waris yang sah, baik semua atau sebagiannya. Orang yang melakukan perbuatan tersebut diancam dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Barangsiapa membahayakan (orang lain), Allah akan membahayakan dirinya, dan barangsiapa yang menyulitkan (orang lain) Allah akan menyulitkan dirinya.”( HR. Imam Ahmad, 3/453; Shahihul Jami’, 6348)

Kamis, 09 Agustus 2012

60 PERMAINAN DADU ( Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Banyak permainan terkenal dan digemari orang yang mengandung perkara yang diharamkan syariat. Di antaranya permainan dadu, yang mengilhami munculnya berbagai macam permainan seperti rolet dan sejenisnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperingatkan permainan yang merupakan pintu kepada perjudian. Sabdanya,
“Barangsiapa bermain dadu, maka ia seakan mencelupkan tangannya ke dalam daging babi dan darah babi.”( HR. Muslim, 4/1770.)

61 MELAKNAT ORANG BERIMAN DAN MELAKNAT ORANG YANG TIDAK SEMESTINYA DILAKNAT ( Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Ketika marah, orang terkadang tidak mampu mengontrol ucapannya, sehingga dengan ringan melaknat apa saja. Melaknat orang, melaknat binatang, melaknat benda-benda mati, atau melaknat hari dan zaman. Bahkan tak jarang yang melaknat dirinya sendiri atau anak-anak mereka. Suami melaknat isteri atau sebaliknya. Melaknat adalah perbuatan mungkar dan berbahaya.
Dalam sebuah hadits marfu’ riwayat Abu Zaid Tsabit bin Adh-Dhahak Al-Anshari radhiallahu ‘anhu disebutkan,
“…dan barangsiapa melaknat seorang mukmin maka ia seperti membunuhnya.”( HR.Al-Bukhari,.lihat Fathul Bari, 10.)

62 MERATAPI JENAZAH SECARA BERLEBIHAN ( Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Salah satu kemungkaran besar yang dilakukan oleh sebagian orang adalah meratapi jenazah secara berlebihan. Misalnya dengan menangis sejadi-jadinya, berteriak sekeras-kerasnya, meratap mengharu-biru kepada mayit, memukuli muka sendiri, mengoyak-ngoyak pakaian, menggunduli rambut, menjambak-jambak atau memotongnya. Semua perbuatan tersebut menunjukkan ketidakrelaan terhadap taqdir, di samping menunjukkan tidak sabar terhadap musibah.
Nabi shal;lallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang suka melakukan ratapan berlebihan kepada mayit. Abu Umamah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat wanita yang mencakar mukanya, merobek-robek bajunya serta berteriak dan berkata, “Celaka dan binasalah aku .”( HR. Ibnu Majah, 1/505; Shahihul Jami’, 5068.)

63 MEMUKUL MUKA ORANG DAN MENANDAI MUKA BINATANG ( Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa.)

Sahabat Jabir radhiallahu ‘anhu meriwayatkan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang memukul muka dan menandai sesuatu di muka.”( HR. Muslim; 3/1673.)
Sebagian orang tua dan bapak guru terkadang sengaja menghukum anak-anaknya dengan mendaratkan pukulan di wajah. Demikian pula dengan yang dilakukan oleh sebagian majikan kepada pembantunya.
Perbuatan tersebut, di samping menghinakan wajah yang dimuliakan oleh Allah, juga bisa mengakibatkan hilang sebagian fungsi indra terpenting yang kebanyakan berada di wajah. Jika itu yang terjadi, maka menyebabkan penyesalan bahkan terkadang yang bersangkutan meminta hukum qishash (balas).

64 MEMUTUSKAN HUBUNGAN DENGAN SAUDARA MUSLIM LEBIH DARI TIGA HARI (Dosa-dosa Yang Dianggap Biasa)

Di antara langkah syetan dalam menggoda dan menjerumuskan manusia adalah dengan memutuskan tali hubungan antara sesama umat Islam.
Ironisnya, banyak umat Islam yang terpedaya mengikuti langkah-langkah syetan itu. Mereka menghindar dan tidak menyapa saudaranya sesama muslim tanpa sebab yang dibenarkan syara’. Misalnya karena percekcokan masalah harta atau karena situasi buruk lainnya.
Terkadang putusnya hubungan tersebut berlangsung terus hingga setahun. Bahkan ada yang bersumpah untuk tidak mengajaknya berbicara selama-lamanya atau bernadzar untuk tidak menginjak rumahnya. Jika secara tak sengaja berpapasan di jalan, ia segara membuang muka. Jika bertemu di suatu majlis, ia hanya menyalami orang yang sebelum dan sesudahnya, dan sengaja melewatinya.

Rabu, 08 Agustus 2012

MENGGAPAI LAILATUL QADAR dan SEPUTAR PERMASALAHAN I’TIKAF

MENGGAPAI LAILATUL QADAR
Oleh: Abdullah Sholeh Hadrami
 1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu? Malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr : 1-5)

Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, yaitu takdir selama setahun. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ad-Dukhan: 3 – 6)

Kisah Inspiratif Untuk Keharmonisan Rumah Tangga..

Seorang teman dari Jeddah bercerita, ketika saya baru menikah datanglah sahabat saya ke rumah. Saya minta kepada istri untuk membuat kopi Arab dan menyiapkan korma dan makanan ringan lainnya.
Istri mengetuk dari balik tabir sebagai pertanda termos kopi sudah siap untuk dihidangkan.
Ketika kami mulai meminum kopi, rasanya aneh sekali ?! Ia memang sama sekali belum bisa membuat kopi yg enak dan belum bisa memasak.
Sahabat saya mengatakan bahwa kita berdua harus menghabiskan kopi satu termos, untuk menjaga perasaan istri dan memotivasi lebih semangat membuat kopi yg enak.

Prof. Azyumardi: Pendidikan Islam di IAIN adalah “Islam Liberal”

Oleh: Dr. Adian Husaini
“Sebagai lembaga akademik, kendati IAIN terbatas memberikan pendidikan Islam kepada mahasiswanya, tetapi Islamyang diajarkan adalah Islam yang liberal. IAIN tidak mengajarkan fanatisme mazhab atau tokoh Islam, melainkan mengkaji semua mazhab dan tokoh Islam tersebut dengan kerangka, perspektif dan metodologi modern. Untuk menunjang itu, mahasiswa IAIN pun diajak mengkaji agama-agama lain selain Islam secara fair, terbuka, dan tanpa prasangka. Ilmu perbandingan agama menjadi mata kuliah pokok mahasiswa IAIN.”
“Jika di pesantren mereka memahami dikotomi ilmu: Ilmu Islam (naqliyah dan ilmu keagamaan) dan ilmu umum (sekuler dan duniawiah), maka di IAIN merekadisadarkan bahwa hal itu tidak ada. Di IAIN mereka bisa memahami bahwa belajar sosiologi, antropologi, sejarah, psikologi, sama pentingnya dengan belajar ilmu Tafsir al-Quran. Bahkan ilmu itu bisa berguna untuk memperkaya pemahaman mereka tentang tafsir. Tetapi, IAIN tidak mengajarkan apa yang sering disebut dengan “islamisasi ilmu pengetahuan” sebab semua ilmu yang ada di dunia ini itu sama status dan arti pentingnya bagi kehidupan manusia.”

Berbenah Diri Untuk Penghafal Al-Qur’an

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjamin kemurnian Al-Qur‘ân telah memudahkan umat ini untuk menghafal dan mempelajari kitab-Nya. Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan para hamba-Nya agar membaca ayat-ayat-Nya, merenungi artinya, dan mengamalkan serta berpegang teguh dengan petunjukNya. Dia Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan hati para hamba yang shalih sebagai wadah untuk memelihara firman-Nya. Dada mereka seperti lembaran-lembaran yang menjaga ayat-ayat-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Sebenarnya, Al-Qur‘ân itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim … (Qs al-Ankabût/29:49).

Selasa, 07 Agustus 2012

Mengapa Berdoa Meminta Panjang Umur?

Sering kali kita mendengar seseorang berdoa agar dipanjangkan umurnya. Kenapa harus minta panjang umur???[1] Apakah enak hidup orang yang panjang umurnya?
Dan kalau manusia diberi kesempatan untuk menambah umurnya, berapa banyak kiranya yang akan dipinta olehnya?
50 tahun! 100 tahun? 1000 tahun?
Kalaupun umurnya ditambah 1000 tahun, kemudian setelah itu ia mau kemana??
Pasti umur juga akan habis, tidak ada yang kekal dan tidak ada yang abadi di dunia! Hanya ALLAH azza wa jalla Sang Pencipta yang Kekal dan Abadi.
Nabi Musa Alaihissalam, pernah diberi tawaran tambahan umur yang mungkin lebih dari 1000 tahun(sejumlah rambut bulu sapi jantan yang tertutupi oleh tangannya)

Mengedarkan Kotak Infak Saat Khatib Naik Mimbar

Dijawab oleh Ustadz Syahrul Fatwa (Pengajar Ma’had Riyadhush Shalihin Pandeglang, Banten dan Pengasuh Majalah Al-Furqon)
Tanya:
Assalamu’alaikum. Ustadz, bagaimana hukum menjalankan kotak infaq di masjid pada saat ada khotib naik mimbar atau pada saat pengajian rutin? Jazakallahu khoiron. (Mujiono, Tanjungpinang)
Jawab:
Wa’alaikumussalam warohmatullohi wa barakaatuh.
Pertanyaan ini mengandung dua pertanyaan;
Pertama: Hukum menjalankan kotak infak di masjid saat khotib naik mimbar
Kedua: Hukum menjalankan kotak infak saat pengajian rutin

Adapun jawaban soal pertama, maka sebagaimana kita maklumi bersama bahwa khutbah Jum’at merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan shalat Jum’at. Bahkan mayoritas ulama mengatakan bahwa khutbah jum’at adalah syarat sahnya shalat jum’at. (Lihat Al-Mughni 2/74, Bada’I as-Shona’I 1/262)

BETAPA DAHSYAT DAN MENGERIKANNYA SIKSAAN API NERAKA (Renungkanlah!)

Al Ustadz Dzulqornain berkata:
Wahai hamba Allah, kaum Muslimin, ketahuilah sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menciptakan makhluk supaya mereka mengenal Allah Subhanahu wata’ala dan menyembah-Nya dan supaya mereka takut kepada-Nya. Dan Allah Subhanahu wata’ala telah menggambarkan tentang pedihnya siksaan-Nya dan dahsyatnya api Neraka-Nya di dalam Al Quranul karim dengan pensifatan yang sedemikian banyak dan pengulangan yang beraneka ragam. Seluruh hal tersebut Allah Subhanahu wata’ala sifatkan tentang api Neraka dan apa yang Allah Subhanahu wata’ala siapkan berupa siksaan dan kepedihan dan yang terkandung di dalamnya berupa makanan dari zaqqum, addhori’, air yang mendidih, belenggu, dan rantai yang membuat getar hati orang-orang beriman yang takut kepada Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa lagi maha kuat. Dan membuat getar hati para hamba yang menyadari dirinya bahwa dia akan berdiri di depan Allah Subhanahu wata’ala yang maha perkasa.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala telah memperingatkan dari api Neraka dan demi Allah!… tidaklah Allah Subhanahu wata’ala memperingatkan kepada hamba-Nya dan membuat mereka takut kepada sesuatupun yang lebih keras dan lebih dahsyat dari api Neraka. Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّى
“Maka Kami memperingatkan kamu dengan Neraka yang menyala-nyala” (Al Lail: 14)

TIDAK CEBOK SETELAH BUANG AIR KECIL (Dosa-dosa yang dianggap biasa)

Islam datang dengan membawa peraturan yang semuanya demi kemaslahatan umat manusia, di antaranya tentang menghilangkan najis. Islam mensyariatkan agar umatnya melakukan istinja’ (cebok dengan air) dan istijmar (membersihkan kotoran dengan batu), lalu menerangkan cara melakukannya, sehingga tercapai kebersihan yang dimaksud.
Sebagian orang menganggap enteng masalah menghilangkan najis. Akibatnya badan dan bajunya masih kotor. Dengan begitu, shalatnya menjadi tidak sah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa perbuatan tersebut salah satu sebab dari azab kubur.

Perbedaan Adzab Kubur dan Fitnah Kubur

Tanya : Apakah ada perbedaan antara adzab kubur dan fitnah kubur ?
Jawab : “Ya (ada perbedaan). Adzab (kubur) adalah diadzab dan dipukulnya manusia (di dalam kuburnya), serta dibukakan baginya pintu neraka. Adapun fitnah (kubur) adalah cobaan dan ujian. Maka, datanglah malaikat Nakiir dan Munkar kepadanya yang akan mengujinya dengan pertanyaan : ‘Siapakah tuhanmuApa agamamu ? Siapakah nabimu ?’. Kemudian datanglah hukuman setelah itu. Ia diberikan fitnah dengan adanya pertanyaan, kemudian ia diadzab (karena tidak mampu menjawabnya). Adzab adalah suatu hal, dan fitnah adalah hal yang lain. Adzab merupakan akibat/hasil dari fitnah. Setelah diberikan fitnah, maka diadzab. Dan fitnah adalah ujian yang menimpa baik mukmin maupun kafir. Seorang mukmin diberikan fitnah, lalu ia berhasil melaluinya. Allah selamatkan ia sehingga mampu menjawabnya. Adapun orang kafir, akan diberikan fitnah dan ia binasa (karenanya). Allah ta’alaberfirman :

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki’ [QS. Ibraahiim : 27].

MISTERI ALAM KUBUR


SERAMNYA ALAM KUBUR

Dari Hani' Maula Utsman berkata bahwa ketika Utsman bin Affan berdiri di depan kuburan, beliau Menangis hingga air matanya membasahi jenggotnya. Lalu dikatakan kepadanya, "Diceritakan kepadamu tentang Surga dan Neraka kamu tidak menangis, tetapi kamu menangis dari ini." Maka beliau berkata bahwa Rsulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:

إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنْزِلٍ مِنْ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا الْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ

“Kuburan adalah awal rintangan dari beberapa rintangan alam akhirat. Jika sukses di alam itu maka setelahnya lebih mudah, dan jika tidak sukses maka setelahnya lebih susah." Kemudian beliau berkata bahwa Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda, "Tiada pemandangan yang pernah saya lihat melainkan kuburan yang paling menyeramkan." (Hasan, HR. Tirmidzi dan Ibnu Majjah, lihat Shahihul Jami’ No.5623)

Ketika seseorang hamba diantar ke kuburan dia disertai tiga hal, yaitu keluarganya, hartanya dan amalnya. Dan yang kembali pulang dua hal yaitu harta dan keluarganya, sedangkan yang mengikutinya ham amalnya, seperti yang telah ditegaskan Rasulullah صلي الله عليه وسلم dalam sabdanya:

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

"Suatu yang mengikuti mayat ada tiga, kembali pulang dua dan ikut bersamanya satu; dihantarkan keluarganya, hartanya dan amalnya, maka kembali pulang keluarganya dan hartanya dan yang tersisa (bersamanya) amalnya." (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i, lihat Shahihul Jami’ No.8017)

APAKAH BACAAN "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH" JUGA DIUCAPKAN OLEH MAKMUM? Read more: http://abuayaz.blogspot.com/2010/12/apakah-bacaan-samiallahu-liman-hamidah.html#ixzz22qKKOEjT

Pertanyaan :
Apakah ketika seorang makmum bangkit dari ruku’ dia harus mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah”?

Jawaban :
Ini merupakan perkara yang diperselisihkan oleh para ulama. Di antara mereka ada yang berpendapat wajib mengucapkannya, dan ada yang berpendapat sebaliknya. Adapun pendapat kami, makmum beserta imam wajib membaca “sami’allahu liman hamidah”.

Ada sebuah risalah yang ditulis oleh Al-Hafizh As-Suyuthi yang membahas masalah ini secara khusus. Dalam risalah tersebut dia menguatkan pendapat Imam Asy-Syafi’i dengan mengatakan bahwa makmum harus menggabungkan antara tahmid (ucapan “rabbana walakal hamdu“) dan tasmi’ (ucapan “sami’allhu limah hamidah“).

Kami memandang bahwa inilah yang terkuat, karena dua sebab:

Pertama, keumuman sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّي

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.”

Siapakah Ulama?

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah berkata,
Sudah amat jelas bahwa para ulama adalah pewaris para nabi dan para ulama adalah pengganti mereka. Cukup bagi kita keutamaan para ulama yang disebutkan oleh AllahTa’ala, yaitu Allah menyatakan bahwa mereka bersama malaikat-Nya mengakui keesaan-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada ilah (sesembahan) melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada ilah melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali Imran: 18)

Minggu, 05 Agustus 2012

Penukaran Uang Baru di Bank dengan Uang Jasa (Fee) Baca selengkapnya: http://www.konsultasisyariah.com/penukaran-uang/#ixzz22kHE02Bk

Assalamu ’alaikum, Ustadz. Akhir-akhir ini banyak semarak menukar uang baru di Bank, namun penukarannya ada jasa fee, misalnya: untuk penukaran uang baru 1 Juta (fee = Rp 25.000). Mohon penjelasan, apakah hal tersebut diperbolehkan dalam ilmu syar’i atau kategorinya haram? Jazakallahu khairan.
Adil Murdileksono (adi**@***.com)

Jawaban:
Wa’alaikumussalam.

Hukum Penukaran Uang adalah termasuk riba fadhl (riba karena kelebihan).

Jika uang itu sejenis, misalnya: rupiah dengan rupiah, maka barter harus senilai tanpa ada selisih, dan tukar menukar dilakukan di tempat transaksi. jika ada selisih maka itu haram karena termasuk riba fadhl.

Kurang Ajar!! Di Aceh Lembaran Al Quran Dijadikan Pembungkus Petasan


ACEH UTARA (VoA-Islam) –Sungguh terlalu, di Aceh Utara, sejumlah warga menemuka sisa-sisa bungkusan mercon alias petasan dari potongan lembaran Al – Quran di sejumlah tempat, antara lain di Panton Labu, Matang Kuli dan Nibong. Mercon yang pertama kali diketahui oleh Nurdin (34) pedagang di Panton Labu, belum lama ini (27/7), membuat para warga dan ulama marah, dan menilai lembaran Al Quran yang dijadikan mercon itu sebagai penghinaan terhadap umat Islam.
Seperti diberitakan oleh media lokal, Rakyat Aceh Online, di Matang Kuli, seorang mahasiswa bernama  Hasanul, menemukan sisa sisa mercon bertuliskan huruf Arab di jalan, saat hendak berangkat kuliah. Sementara di Nibong, mercon serupa ditemukan oleh Tgk Fauzi, warga Keude Nibong.

Astaghfirullah, Cina Larang Muslim Xinjiang Puasa

Muslim Uighur Cina/ Islamicblog.com
BEIJING — Sejumlah pemerintah daerah di wilayah barat laut provinsi Xinjiang, Cina, melarang warga Muslim berpuasa selama Ramadhan.
Laman Aljazeera melansir, dalam pernyataan yang tertera di sejumlah website pemerintah disebutkan bahwa para pimpinan Partai Komunis diinstruksikan untuk membatasi aktivitas kaum Muslim sepanjang bulan suci Ramadhan, termasuk berpuasa dan beribadah di masjid-masjid.
Larangan tersebut berlaku bagi kader-kader Partai Komunis, pegawai negeri sipil baik yang masih aktif maupun pensiun, dan bagi para pelajar.

Nasehat Ramadhan: Bagaimana Kita Merayakan Nuzulul Quran?

Saudaraku! Setiap tahun, dan tepatnya di bulan suci Ramadhan ini, banyak dari umat Islam di sekitar anda merayakan dan memperingati suatu kejadian bersejarah yang telah merubah arah sejarah umat manusia. Dan mungkin juga anda termasuk yang turut serta merayakan dan memperingati kejadian itu. Tahukah anda sejarah apakah yang saya maksudkan?
Kejadian sejarah itu adalah Nuzul Qur'an; diturunkannya Al Qur'an secara utuh dari Lauhul Mahfud di langit ketujuh, ke Baitul Izzah di langit dunia.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. البقرة 185

"Bulan Ramadhan, bulan yang di padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (Qs. Al Baqarah: 185)

Jumat, 03 Agustus 2012

Anand Krishna Bersama IAIN/ UIN Jakarta

Berupaya Memusyrikkan Ummat Islam
Anand Krishna baju putih, Nasaruddin Umar baju batik/ foto anandashram.asia. Komaruddin Hidayat baju jas/ foto; wulanwahidah
Dari Mujahid mengenai firman Allah  وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ia berkata: mengembalikan (memurtadkan) orang mu’min kepada (penyembahan) berhala itu lebih besar bahayanya atasnya daripada pembunuhan. (Tafsir At-Thabari juz 3 halaman 565).
  • Dalam buku Tasawuf, Pluralisme dan Pemurtadan karya Hartono Ahmad Jaiz diuraikan panjang tentang aneka kesesatan buku-buku Anand Krishna dan kesesatan pendukungnya di antaranya pemberi kata pengantar yaitu Komarudin Hidayat dan Nasaruddin Umar, dua-dudanya orang penting di IAIN Jakarta (kini UIN Jakarta).
  • Mereka ramai-ramai memurtadkan Ummat Islam, bekerjasama antara IAIN/ UIN dengan orang kafir, yang orang kafirnya kini terjeblos (February 2010) dalam kasus dugaan pelecehan seksual pula.
  • Sementara itu Nasaruddin Umar tampak “berjuang” untuk memidanakan Ummat Islam yang nikah siri ataupun berpoligami. Sudah bekerjasama dengan orang kafir yang memurtadkan Ummat Islam, masih pula mau memidanakan Ummat Islam yang nikah siri atau berpoligami. Sebenarnya apa yang mereka cari?
  • Kasus korupsi pengadaan kitab suci Al-Qur’an yang sangat mengagetkan masyarakat Indonesia adalah peristiwa yang berkaitan dengan Kementerian Agama RI yang pejabat dirjennya saat itu adalah Nasaruddin Umar. Kasus ini sedang diproses oleh KPK.
  • Sayangnya, di Indonesia ini kasus pemurtadan ataupun pemusyrikan lewat UIN – IAIN dan semacamnya tidak pernah diusut, hingga oknum dosen UIN-IAIN yang jelas-jelas menikahkan atau memberi jalan untuk nikah bagi wanita muslimah dengan lelaki kafir pun justru tuman dan tidak kapok padahal melanggar Islam dan  undang-undang. Kenapa? Ya karena tidak ada hukuman apa-apa. Atau memang benar-benar lembaga resmi pendidikan tinggi Islam itu untuk pemurtadan dan pemusyrikan?

Untuk orang yang memiliki kepedulian (terhadap Muslimin Rohingya)!!

Inilah penyebab dari krisis di Burma ..
 
..Polisi hari Senin (4/6/2012) mengatakan bahwa para Warga Buddha di barat Myanmar menyerang sebuah bus penumpang dan menewaskan sembilan orang Muslim..
Pada awal bulanJuni 2012, pemerintah Burma mengumumkan akan memberikan kartu kewarganegaraan (KTP—kartu tanda penduduk) ke orang Rohingya etnis Muslim di Arakan.
Kemarahan orang-orang Buddha banyak disebabkan pengumuman ini karena mereka tahu itu akan mempengaruhi ukuran penyebaran Islam di wilayah ini, maka mereka merancang langkah-langkah untuk menimbulkan kekacauan. Orang-orang Buddha menyerang sebuah bus yang membawa sepuluh ulama Muslim yang kembali dari umrah. Bergabung dalam pembantaian (terhadap 10 ulama Muslim itu) lebih dari 450 Buddhis (orang Budha). Diikatlah dengan sempurna sepuluh ulama itu tangan dan kaki mereka, dan 450 orang Buddha itu mengalahkan mereka  dengan memukuli pakai tongkat sampai mereka (ulama) mati syahid. Orang-orang Buddha itu untuk menemukan pembenaran (menghalalkan perbuatan mereka), kata mereka, mereka melakukannya sebagai balasan atas kehormatan mereka setelah pria muda Muslim memperkosa pemudi Budha dan membunuhnya.