Sahl bin Hanzhaliyah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa meminta-minta sedang ia dalam keadaan berkecukupan, sungguh orang itu telah memperbanyak (untuk dirinya) bara api Jahannam.” Mereka bertanya, “Apakah (batasan) cukup, sehingga (seseorang) tidak boleh meminta-minta?” Beliau menjawab, “Yaitu sebatas (cukup untuk) makan pada siang dan malam hari.”( Hadits riwayat Abu Daud, 2/281; Shahihul Jami’ 6280.)
“Barangsiapa meminta-minta sedang ia dalam keadaan berkecukupan, sungguh orang itu telah memperbanyak (untuk dirinya) bara api Jahannam.” Mereka bertanya, “Apakah (batasan) cukup, sehingga (seseorang) tidak boleh meminta-minta?” Beliau menjawab, “Yaitu sebatas (cukup untuk) makan pada siang dan malam hari.”( Hadits riwayat Abu Daud, 2/281; Shahihul Jami’ 6280.)
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa meminta-minta sedang ia dalam berkecukupan, maka pada Hari Kiamat ia akan datang dengan wajah penuh bekas cakaran dan garukan.”( Hadits riwayat Imam Ahmad, I/388; Shahihul Jami’, 6255 (Dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu disebutkan, “Barangsiapa meminta-minta harta manusia agar dapat mengumpulkan banyak-banyak, sungguh ia telah meminta bara api, maka silakan ia mengurangi atau memperbanyak”, Ibnu Baz).)
“Barangsiapa meminta-minta sedang ia dalam berkecukupan, maka pada Hari Kiamat ia akan datang dengan wajah penuh bekas cakaran dan garukan.”( Hadits riwayat Imam Ahmad, I/388; Shahihul Jami’, 6255 (Dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu disebutkan, “Barangsiapa meminta-minta harta manusia agar dapat mengumpulkan banyak-banyak, sungguh ia telah meminta bara api, maka silakan ia mengurangi atau memperbanyak”, Ibnu Baz).)