يقول: متى يرفع يده في الدعاء ومتى لا يرفع؟
Pertanyaan, “Kapankah angkat tangan dalam doa dan kapan tidak perlu angkat tangan?”
التى ورد فى رفع اليدين ثلاث صور:
دعاء الاستسقاء، الأصل أو العارض
ودعاء القنوت
ودعاء المسألة
دعاء الاستسقاء، الأصل أو العارض
ودعاء القنوت
ودعاء المسألة
Jawaban Syaikh Ali al Halabi, “Yang berdalil, angkat tangan dalam doa hanya dilakukan dalam tiga keadaan, ketika doa minta hujan baik dalam shalat Istisqa atau pun sekedar doa minta hujan tanpa shalat Istisqa, doa qunut dan doa permohonan.
ودعاء المسألة غير مقيد بالزمان أو المكان. ممكن للإنسان في وسط النهار فى أوله فى أخره في أي لحظة من لحظاته يرفع يده. كما قال النبي عليه الصلاة والسلام: إن الله ليستحي أن يرد يدي عبده صفرا إذا رفعهما إليه
هذا الدعاء مسألة
هذا الدعاء مسألة
Doa permohonan adalah doa yang pelaksanaannya tidak terikat dengan waktu dan tempat tertentu. Mungkin saja seorang itu berdoa sambil mengangkat tangannya saat tengah siang, awal siang, akhir siang atau pun setiap saat yang dia mau. Sebagaimana dalam sabda Nabi, “Sungguh Allah malu untuk mengembalikan tangan yang dipanjatkan kepadanya dalam kondisi kosong”. Inilah doa permohonan.
أما دعاء العبادة التى هو متعلق بالأذكار أو الصلاة على النبى عليه الصلاة والسلام أو مثلا دخول المسجد أو الخروج من المسجد، دعاء السوق، فهذا لم يرد فيه رفع لليدين.
Sedangkan doa dalam rangka ibadah, itulah doa yang terkait dengan dzikir dalam sikon tertentu, atau terkait bacaan shalawat, dzikir yang dibaca ketika masuk masjid, keluar masjid atau pun ketika masuk ke pasar, doa dalam semisal kasus-kasus di atas tidak ada dalil yang menuntunkan untuk angkat tangan.
إذا ما ورد فيه الرفع في يدين لا يخرج من ثلاث صور: إما دعاء المسألة، أو دعاء الاستسقاء سواء أكان أصليا أو طارئا، أو دعاء القنوت.
Jadi angkat tangan ketika doa yang ada dalilnya tidak lepas dari tiga keadaan, doa dalam rangka mengajukan permohonan, doa minta hujan baik dalam konteks shalat istisqa atau pun di luar itu atau doa qunut.
أما الأدعية الأخرى وهى مقيدة في الغالب بالزمان والمكان سوى ما ذكرت فهذه لا يسن فيها رفع الأيدي.
Adapun doa-doa lain yang biasanya terkait dengan waktu dan tempat tertentu selain tiga hal yang telah saya sebutkan, angkat tangan ketika itu tidaklah dianjurkan” [Fatwa di atas adalah jawaban untuk pertanyaan terakhir dalam ceramah ilmiah yang disampaikan oleh Syaikh Ali Hasan dengan judul ad Du-a wa Atsaruhu. Fatwa di atas bisa disimak pada menit 01:10:37-01:11:59 dalam rekaman video dari ceramah di atas].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar