عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لاَ غِيْبَةَ لِفَاسِقٍ
“Tidaklah dilarang menggunjing orang
fasiq” (HR Turmudzi).
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا مُدِحَ اْلفَاسِقُ غَضِِبَ الرَّبُّ
“Apabila orang fasiq telah
disanjung-sanjung, maka Allah SWT akan murka” (HR Baihaqi).
PENGANTAR PENERBIT
الحَمدُ لله ربِّ العاَلمين، والصَّلاةُ والسَّلامُ على أشْرفِ الأنبيَاءِ والمرُسَلين، سيّدِنا ومَولانا محمَّدٍ وعلى آلهِ وصَحْبهِ أجمَعين. أما بعد:
Buku yang kami terbitkan ini adalah
kumpulan dari dua makalah KH. Abdul Hamid Baidlowi yang disampaikan pada acara
pertemuan Ulama dan Habaib di Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah Jakarta pada
tanggal 14 Rojab 1416 H/ 7 Desember 1995 M. yang berjudul: “Kritik
Terhadap Gus Dur dan Sa’id Aqil” dan makalah beliau yang berjudul: “Menyiasati
Bahaya Syi’ah di Kalangan Nahdlatul Ulama di penghujung Abad Ini” yang
disampaikan pada acara sarasehan IPNU-IPPNU cabang Jombang pada tanggal 1
Shafar 1417 H/ 17 Juni 1996 M.
Makalah tersebut hadir disaat umat Islam mulai resah
atas bahaya pemikiran Gus-Dur yang pada saat itu berkapasitas sebagai Ketua
Umum organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, dan membongkar
kerancauan ideologi Syi’ah Rafidloh yang dipasarkan lewat pemikiran Said Aqil
Siradj yang pada saat itu menjabat Katib Am Nahdlatul Ulama. Mereka mencoba
menyesatkan umat Islam dari ajaran yang benar, ajaran yang bertentangan dengan
nash-nash al-Quran, Sunnah Rasul dan ajaran-ajaran Salafussholih.