Abu Bakr Jabir al-Jazairi
Orang Muslim meyakini bahwa alam kubur, siksa di dalamnya, dan pertanyaan dua malaikat adalah benar. Berdasarkan dalil-dalil wahyu dan dalil-dalil akal seperti berikut ini.
Dalil-Dalil Wahyu
kuburPenjelasan Allah Ta'ala tentang hal tersebut dalam firman-firman-Nya.
"Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata), 'Rasakanlah oleh kalian siksa neraka yang membakar,' (tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya." (Al-Anfal: 50-51).
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), 'Keluarlah nyawa kalian. Pada hari ini kalian dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kalian selalu mengatakan kepada Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kalian selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. Dan sesungguhnya kalian datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagai mana Kami ciptakan pada mulanya, dan kalian tinggalkan di belakang kalian (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepada kalian dan Kami tidak melihat beserta kalian pemberi syafaat yang kalian anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kalian sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kalian dan telah lenyap daripada kalian apa yang dahulu kalian anggap (sebagai sekutu Allah)." (Al-An'am: 93-94).
"Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada adzab yang besar." (At-Taubah: 101).
"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat), 'Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras'." (Ghafir: 46).
"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki." (Ibrahim: 27).
Penjelasan Rasulullah saw. tentang hal tersebut dalam sabda-sabdanya berikut ini:
"Jika seorang hamba telah diletakkan di kuburnya, dan sahabat-sahabatnya telah meninggalkannya, serta ia mendengar suara sandal mereka, maka dua malaikat datang kepadanya kemudian duduk padanya. Kedua malaikat tersebut berkata, 'Apa yang dulu engkau katakan tentang orang ini (Rasulullah saw.)?' Adapun orang Mukmin, ia berkata, ‘Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah dan Rasul-Nya,' kemudian dikatakan kepadanya, ‘Lihatlah ke kursimu di neraka, Allah telah memberi ganti untukmu dengan kursi dari surga.' Orang Mukmin tersebut bisa melihat kedua kursi tersebut. Adapun munafik atau orang kafir, maka kedua malaikat bertanya kepada keduanya, 'Apa yang dulu engkau katakan tentang orang ini (Rasulullah saw.)?' Adapun orang Munafik atau orang kafir tersebut berkata, ‘Aku tidak tahu. Dulu aku hanya berkata seperti yang dikatakan manusia.' Dikatakan kepada orang kafir atau orang munafik tersebut, 'Engkau tidak tahu dan tidak mengikutinya?' Kemudian orang kafir atau orang munafik tersebut dipukul dengan martil besi dengan pukulan yang membuatnya berteriak dengan teriakan yang bisa didengar makhluk-makhluk yang berdekatan dengannya kecuali manusia dan jin." (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, Abu Daud, dan Ahmad).
"Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya diperlihatkan padanya pagi-sore. Jika ia termasuk penghuni surga maka ia termasuk penghuni surga, jika ia termasuk penghuni neraka maka ia akan menjadi penghuni neraka. Dikatakan kepadanya, ‘Ini kursimu hingga Allah membangkitkanmu pada hari kiamat'." (Al-Bukhari).
Sabda Rasulullah saw. ketika berjalan melewati dua kuburan, "Sesungguhnya dua orang di dua kuburan tersebut sedang disiksa karena dosa besar. Ya, salah seorang dari keduanya berjalan dengan membawa adu domba, sedang orang satunya tidak mengenakan tutup ketika buang air kecil." (Diriwayatkan Al-Bukhari).
Keimanan miliaran orang dari para ulama, orang-orang shalih, dan kaum mukminin umat Rasulullah saw., serta umat-umat sebelumnya kepada siksa alam kubur, kenikmatannya, dan apa saja yang bisa dilihat daripadanya.
Dalil-Dalil Akal
Keimanan seorang hamba kepada Allah Ta'ala, malaikat-malaikat-Nya, dan hari akhir mengharuskannya beriman kepada alam kubur, kenikmatannya, dan apa saja yang terjadi di dalamnya. Sebab, itu semua termasuk perkara-perkara ghaib. Jika seseorang mempercayai sebagian sesuatu, maka menurut akal ia harus mengimani sebagian satunya.
Alam kubur, kenikmatannya, pertanyaan dua malaikat bukan merupakan sesuatu yang mustahil menurut akal. Bahkan akal yang sehat mengakuinya memberi kesaksian terhadapnya.
Orang yang tidur terkadang bermimpi melihat sesuatu yang menyenangkan kemudian ia bahagia dengannya, dan menikmatinya. Namun ia sedih jika ia terbangun. Atau terkadang ia bermimpi melihat sesuatu yang dibencinya, kemudian ia murung karenanya, dan ia senang sekali kalau ada orang yang membangukannya. Kenikmatan dan siksa di alam mimpi tersebut betul-betul terjadi pada ruhani. Dan ruhani terpengaruh dengannya tanpa ia rasakan dan bisa dilihat oleh kita, serta tidak ada seorang pun yang memungkirinya. Bagaimana terhadap siksa alam kubur, dan kenikmatannya yang pada dasarnya sama persis dengan mimpi tersebut?
Sumber: Diadaptasi dari Abu Bakr Jabir al-Jazairi, Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul Muslim, terj. Fadhli Bahri (Darul Falah, 2002), hlm. 56-60.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar