Pertanyaan:
Bolehkah menyalurkan zakat untuk pembangunan masjid, sekolah, atau rumah sakit kaum muslimin. Padahal masih ada orang-orang faqir yang membutuhkan?
Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan -hafizhahullah- menjawab :
Tidak boleh menyalurkan zakat untuk kepentingan sosial. Karena Allah Ta’ala telah menyebutkan dan membatasi golongan yang berhak menerima zakat. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِّنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, di jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. At Taubah: 60)
Sehingga tidak diperbolehkan menyalurkan zakat kepada pihak yang di luar 8 golongan ini. Tidak boleh disalurkan untuk pembangunan jembatan, fasilitas publik, sekolah, masjid atau keperluan sosial lainnya. Khusus untuk keperluan-keperluan sosial tersebut, dipenuhi dari sumbangan-sumbangan atau wakaf-wakaf.
Sedangkan zakat, penerimanya sudah ditentukan dan dibatasi oleh Allah Ta’ala. Adapun maksud dari firman Allah Ta’ala وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ “Di jalan Allah”, maksudnya adalah para mujahidin yang tidak digaji oleh Baitul Maal, sehingga mereka berhak mendapatkan harta zakat. Maksud سَبِيلِ اللَّهِ dalam ayat ini bukanlah seluruh jalan kebaikan. Buktinya, andai arti سَبِيلِ اللَّهِ dalam ayat ini adalah seluruh jalan kebaikan, tentu tidak akan digandengkan dengan 7 golongan penerima zakat yang lain. Sebab, memberi harta kepada 7 golongan penerima zakat yang lain pun termasuk jalan kebaikan.
Dengan demikian, penyalur zakat wajib menyalurkan zakat kepada golongan penerima zakat yang telah dibatasi tersebut. Orang menyalurkan zakat kepada selain dari 8 golongan tersebut, dianggap belum berzakat.
(Muntaqa Shalih Fauzan Al Fauzan, jilid 5 fatwa no. 147)
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel www.muslim.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar