Selamat datang di Blog ini

Menebar Dakwah Salafiyyah, Ahlus Sunnah wal Jamma'ah

Senin, 02 Juli 2012

Benarkah Radio Silaturahim AM720 Pro Syi’ah?

Upaya RASIL (Radio Silaturahim AM720) menepis tudingan pro syi’ah dengan menyebutkan seabrek narasumber, bagi kami ibarat petani ganja yang sedang melindungi ladang ganjanya dengan berbagai tumbuhan halal seperti mangga, pisang, jambu, pepaya dan lainnya. Untuk kamuflase.
***
MENURUT catatan aparat berwenang dan pengamatan aktivis anti pornografi, beberapa dekade lalu keping CD porno dijual secara sembunyi-sembunyi, tidak terang-terangan. Saat itu, bagi orang awam yang tidak waspada, mereka sama sekali tidak bisa membedakan antara lapak penjual keping CD biasa dengan lapak plus yang menjual keping CD porno. Karena, tampilan luarnya sama.
Periode berikutnya, ketika kewaspadaan umat mulai menurun, keping CD porno dijual lebih terbuka. Bahkan di kawasan tertentu, menurut catatan pengamat, tersedia lokasi khusus yang diramaikan hanya oleh sejumlah lapak penjual CD porno.

Begitu juga dengan tanaman ganja. Menurut catatan aparat, ladang ganja awalnya berada di antara ladang berbagai tanaman yang tergolong halalan thoyyiban. Serta, tidak mudah diakses dari jalan raya. Periode berikutnya, ketika kewaspadaan umat kian menurun, keberadaan ladang ganja semakin mudah diakses dari jalan raya.
Fenomena di atas juga bisa digunakan di dalam memahami keberadaan dan gerakan berbagai paham sesat, termasuk syi’ah. Mula-mula ia hanya dijual secara sembunyi-sembunyi, diselipkan diantara ajaran Islam yang hanif dan bersih dari bid’ah. Ketika ada kesempatan yang terbuka lebar, ketika kewaspadaan umat kian menurun, bukan mustahil paham sesat syi’ah akan mendominasi. Bahkan tidak sekedar mendominasi, tetapi meniadakan Islam.
Pendekatan pemahaman seperti ini bisa juga digunakan di dalam memahami dan menilai RASIL: apakah benar Radio Silaturahim AM720 tidak pro syi’ah? Selama narasumber berpaham syi’ah seperti ustadz Husen Alatas dan ustadz Zen Al-Hady masih berada di posisinya, dan bebas menyuarakan doktrin syi’ah pada frekwensi AM720 khz, maka umat Islam yang jeli tetap pada kesimpulannya bahwa radio tersebut memang pro syi’ah. Tidak ada gunanya berkilah. “Ente fikir umat Islam bahlul?”
Ibarat lontong isi alias arem-arem, ada yang di dalamnya diselipkan cabe rawit, ada juga yang tidak. Bagi yang tidak suka pedas, ketika tergigit cabe rawit yang berada di dalam arem-arem yang sedang dimakannya, reaksi spontan yang dilakukan seseorang adalah langsung dilepehin dan minum air untuk mengusir pedas. Tapi, kalau terus dikunyah bahkan ditelan, itu namanya doyan. Apalagi bila lontong isi alias arem-arem bercabe rawit yang dimakannya dalam jumlah banyak, itu bukan sekedar doyan tetapi memang dimaksudkan untuk memperkenyang diri sendiri.
Tulisan berjudul Radio Silaturahim Pro Syi’ah? sebagaimana pernah ditayangkan oleh eramuslim.com dan hingga kini masih dipublikasikan nahimunkar.com serta beberapa blog lainnya, tidaklah tepat disikapi dengan pendekatan jurnalistik. Karena, tulisan itu merupakan reaksi umat Islam yang akidahnya sedang diracuni oleh narasumber Rasil AM720.
Ibarat di medan perang, ente nembak duluan, ane bales nembak, kalo kena jidat, salah sendiri. Jangan cengeng. Jadi, untuk menyikapi tulisan berjudul Radio Silaturahim Pro Syi’ah? sebaiknya digunakan pendekatan di medan perang. Faktanya, kalangan syi’ah di Indonesia memang sedang memerangi akidah umat Islam dengan gigih. Jadi, kalau umat menyimpulkan RASIL bagian dari pasukan perang syi’ah di Indonesia, itu salah ente sendiri kenapa berada di posisi syubhat.
Upaya RASIL menepis tudingan pro syi’ah dengan menyebutkan seabrek narasumber, bagi kami ibarat petani ganja yang sedang melindungi ladang ganjanya dengan berbagai tumbuhan halal seperti mangga, pisang, jambu, pepaya dan lainnya. Untuk kamuflase. Cepat atau lambat, narasumber yang istiqomah dan teguh tauhidnya, serta tidak cenderung membela paham sesat menyesatkan seperti syi’ah laknatullah, mereka pastilah akan angkat kaki bila RASIL ternyata tetap menjadi salah satu corong syi’ah dan paham sesat lainnya.
Tentu merupakan sesuatu yang positif bila RASIL bersama MERC membangun Rumah Sakit Indonesia di Ghaza (Palestina). Namun apa artinya itu semua bila pada saat bersamaan RASIL justru merusak akidah umat Islam Indonesia dengan paham sesat syi’ah laknatullah. Jauh-jauh membangun rumah sakit di negeri orang, sementara itu merusak akidah di negeri sendiri. Apakah Allah ridho?
Begitu juga dengan upaya RASIL di bidang pemberdayaan ekonomi umat dan pendidikan, agar umat Islam tidak tertindas, tentu merupakan sesuatu yang konstruktif. Namun apa artinya itu semua bila pada saat bersamaan RASIL justru menindas akidah umat dengan racun syi’ah yang dipancarkan melalui frewensi AM720 khz?
Ibarat seorang koruptor yang menyisihkan sebagian hasil korupsinya untuk membiayai anak-anak kurang mampu bersekolah, nyumbang mesjid, rajin shalat lima waktu, ikut majlis taklim, membiayai keluarga besarnya umrah dan haji; apakah berarti tindakan korupsinya menjadi benar?
Ibarat seorang pelacur yang menjalankan profesinya demi memenuhi kebutuhan hidup, demi memenuhi biaya pendidikan anak-anaknya, untuk bayar sewa rumah, demi membiayai orangtuanya yang sudah tua dan sakit-sakitan; apakah berarti tindakannya sebagai pelacur menjadi benar?
Sebanyak apapun kebaikan yang dilakukan RASIL, namun bila pada saat bersamaan menjadi corong paham sesat syi’ah laknatullah, apakah Allah mau menggolongkan kebaikan itu sebagai amal saleh yang layak diterima di sisi-Nya?
Upaya RASIL menepis tudingan pro syi’ah dengan mengatakan bahwa apa-apa yang disampaikan ustadz Zen Al-Hady merupakan pendapat pribadi yang bersangkutan, jelas sangat tidak masuk akal. Karena, ustadz Zen Al-Hady adalah narasumber resmi RASIL, yang saat itu sedang mengisi program resmi RASIL. Apalagi, materi yang disampaikan ustadz Zen Al-Hady bukanlah tergolong ‘pendapat pribadi’ tetapi merupakan materi doktrin yang biasa dijajakan oleh para misionaris syi’ah lainnya.
Bagi kami, materi doktrin syi’ah yang disampaikan ustadz Zen Al-Hady bukanlah sesuatu yang tergolong khilaf atau tanpa disengaja, tetapi jelas-jelas merupakan sesuatu yang direncanakan. Apalagi, adanya sosok rekayasa bernama Dominggus yang memperkuat dugaan bahwa misionaris syi’ah yang berada di RASIL AM720 serius menjalankan misinya dan profesional untuk melakukan misinya.
Sosok rekayasa Dominggus, pada kesempatan itu seolah-olah memberi kesan bahwa ia mualaf yang tertarik masuk Islam berkat binaan komunitas tertentu. Sedangkan komunitas tertentu tadi, praktik ibadah dan kulturalnya yang berselimut bid’ah-khurafat-takhayul, pernah dinyatakan sesat oleh pemerintah Saudi Arabia. Bahkan ustadz Zen Al-Hady mengaku-aku memiliki dokumen asli pemerintah Saudi yang menyatakan kesesatan komunitas tertentu tadi.
Perbuatan ustadz Zen Al-Hady, tidak semata-mata dakwah, tetapi sudah bermuatan provokasi selain dakwah syi’ah. Ia memprovokasi umat Islam agar berbenturan dengan kaum nasrani (mungkin katholik maksudnya), melalui ditampilkannya sosok rekayasa Dominggus. Ia juga memprovokasi komunitas tertentu dengan umat Islam yang anti bid’ah-khurafat-takhayul. Bahkan ustadz Zen Al-Hady seolah-olah sedang berusaha membentuk opini negatif terhadap pemerintahan Saudi yang dikesankannya bersekutu dengan pemerintah kafir.
Sesungguhnya tidak ada celah bagi RASIL untuk melepaskan diri dari tanggung jawab di dalam tindakan menyebarkan paham sesat syi’ah laknatullah secara sadar dan terencana oleh salah satu narasumbernya. Seharusnya, RASIL minta maaf kepada umat Islam, bukan meminta Eramuslim untuk menarik tulisan berjudul Radio Silaturahim Pro Syi’ah? dari laman web-nya.  Meski tulisan itu sudah tidak tampil lagi di laman web eramuslim.com, namun masih eksis di berbagai blog dan tembolok search enginegoogle.
Paham sesat syi’ah adalah induk kesesatan. Persoalan syi’ah merupakan wilayah akidah bukan perbedaan pandangan mazhabiyah, bukan pula sekadar wilayah jurnalistik, bukan debat kusir tapi PERANG. Selain merupakan induk kesesatan, paham sesat syi’ah juga jauh lebih berbahaya daripada PKI (komunisme) yang langsung ketahuan bahwa mereka anti Tuhan. Karena, misionaris syi’ah ngerti agama, ngerti Al-Qur’an dan Hadits, shalatnya nyaris sama, dan sebagainya. Sehingga, mudah mengecoh kalangan awam yang tingkat kewaspadaannya rendah, ilmunya rendah, dan imannya rendah.
Timbul pertanyaan di benak umat: apakah keberadaan misionaris syi’ah di RASIL AM720 dan upayanya menyebarluaskan paham sesat syi’ah di frekwensi tersebut merupakan ketidak-sengajaan, merupakan ketidak-tahuan pengelola RASIL atau justru merupakan bagian dari proses pembiaran? Kami hanya mengingatkan, jangan campur adukkan yang HAQ dengan yang BATHIL.
وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٤٢)
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah: 42).
Ilustrasi dari konsultasisyariah
(haji/tede/nahimunkar.com)

1 komentar:

  1. Astaghfirullah, semoga tulisan ini benar adanya. Karena jika tidak, betapa berat tanggungan dosa yang akan di emban oleh penulisnya.

    BalasHapus